dc.description.abstract | Keberadaan emulsi pada produksi minyak bumi menyebabkan beberapa masalah, seperti peningkatan biaya pemompaan atau transportasi air melalui pipa atau kapal tanker, menyebabkan korosi pada pipa, pompa, dan peralatan produksi serta menghambat kinerja katalis pada proses hilir pengolahan minyak bumi. Demulfier dari surfaktan berbasis minyak kelapa sawit perlu untuk dikembangkan dikarenakan bahan baku yang melimpah di Indonesia sebagai alternative penggunaan demulsifier berbasis minyak bumi. Hasil analisis karakterisasi fisik minyak bumi (density, spesific grafvity, API gravity, viscosity) menunjukan bahwa minyak bumi dari lapangan X merupakan jenis light crude oil. Karakterisasi kimia minyak bumi menunjukan adanya kandungan asphaltene sebesar 0,713% dan 27,73% BS&W. Formluasi terbaik demulsifier yakni menggunakan surfaktan SMES dengan penambahan DEA 10% dan menggunakan pelarut xilen:toluene (1:1). Formulasi demulsifier dapat memisahkan air dari emulsi mencapai 100% dan mengurangi nilai BS&W sampai ke nilai 5,45% pada suhu 80oC. | id |