| dc.description.abstract | Konsep manufaktur berkelanjutan telah semakin diadaptasi oleh banyak pemangku kepentingan perusahaan. Kerangka kerjanya, dengan mempertimbangkan tiga aspek yang berbeda seperti lingkungan, sosial dan ekonomi (yang disebut sebagai triple-bottom-line), menyangkut masa depan sumber daya alam dan kehidupan manusia. Review yang lebih mendalam tentang keberlanjutan membutuhkan evaluasi lanjut pada triple-bottom-line (TBL) manufaktur dan siklus hidup produk untuk melihat dampak lingkungan pada tahap proses. Dalam hal ini, Sustainable Value Stream Mapping (Sus-VSM) sebagai perluasan dari VSM terintegrasi dengan Life-Cycle Assessment (LCA) untuk memetakan kondisi saat ini dan menganalisa perbaikan keberlanjutan di PT X.
Keadaan saat ini menyajikan semua metric yang terkait dengan metric TBL manufaktur (ekonomi, lingkungan, masyarakat). Perhitungan indikator kritis menggunakan Borda Count Method (BCM) menunjukkan bahwa speed loss, total defect product, dan heat loss sangat kritis dan dipilih untuk analisis lebih lanjut. Analisis menggunakan 5 Whys Analysis menunjukkan bahwa akar penyebab masalah adalah kondisi material yang tidak stabil, masalah mesin pada area filling-packaging, dan kedisiplinan operator. Proses pengkajian siklus hidup yang dilakukan menggunakan Simapro v. 8.0 menunjukkan bahwa single score proses cooking dan cleaning memperoleh nilai 60 700 Pt dan 108 Pt Perbaikan menggunakan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) diusulkan dan dapat mengurangi lead time dari 4967.46 detik menjadi 4759.17 detik, waktu cleaning dari 2.8 jam menjadi 2.14 jam, dan total defect product dari 4.85/batch menjadi 2.82 kg/batch. Perbaikan pada kinerja steam diusulkan dan dapat mengurangi total single score proses cooking dan cleaning hingga 59 500 Pt dan 102 Pt. | id |
