Analisis Efisiensi Usaha Pengolahan Getah Pinus menjadi Gondorukem dan Terpentin di Perum Perhutani Unit III Jawa Barat-Banten.
Abstract
Salah satu produk hasil hutan bukan kayu yang dapat meningkatkan nilai
ekonomi adalah getah pinus yang dihasilkan dari tegakan pinus dan kemudian
diolah menjadi gondorukem dan terpentin. Proses pengolahan getah menjadi
gondorukem dan terpentin di lokasi penelitian dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut : penampungan getah, pengenceran getah, pencucian getah, proses
pengendapan, proses penyaringan, proses pemasakan, dan proses canning atau
pengemasan. Hasil penelitian mendapatkan jumlah getah pinus yang diolah pada
tahun 2017 sebanyak 15 160.9 ton, dengan biaya pengolahan sebesar Rp 171
milyar yang terdiri dari biaya variabel sebesar Rp 139.6 milyar dan biaya tetap
sebesar Rp 31.5 milyar. Proses pengolahan tersebut menghasilkan gondorukem
sebanyak 10 717.9 ton dan terpentin sebanyak 2381.6 ton. Rendemen yang
dihasilkan dari pengolahan getah pinus pada gondorukem sebesar 70.69% dan
rendemen pada terpentin sebesar 15.71%. Pendapatan yang diperoleh dari
penjualan gondorukem dan terpentin sebesar Rp 261 milyar dengan memperoleh
laba sebesar Rp 90.1 milyar, yang menunjukan bahwa rasio keuntungan terhadap
biaya sebesar 53 %, dan rasio keuntungan terhadap total pendapatan sebesar 35 %.
Collections
- UT - Forest Management [3095]