Dampak Perubahan Perdagangan Intra dan Ekstra ASEAN terhadap Pasar Jagug Indonesia
Abstract
Kebutuhan nasional jagung lebih besar dibandingkan dengan produksi
jagung domestik. Hal ini dikarenakan Permintaan industri pakan setiap tahun
mengalami peningkatan. Untuk memenuhi kebutuhan nasional tersebut, pemerintah
harus melakukan impor jagung. Impor jagung Indonesia berasal dari negara intra
dan ekstra ASEAN. Selain itu, harga impor lebih murah dibanding harga domestik
dan kualitas jagung impor lebih baik dibanding dengan kualitas jagung domestik
sehingga menyebabkan impor jagung Indonesia meningkat.
Tujuan penelitian yaitu menganalisis dampak penghapusan tarif impor dari
negara ekstra ASEAN dan penerapan tarif impor 20 persen dari negara intra
ASEAN terhadap pasar jagung Indonesia. Penelitian menggunakan data time series
selama 25 tahun yaitu tahun 1990 sampai 2015. Model perdagangan jagung
Indonesia dirumuskan dalam model ekonometrika sebagai bentuk sistem
persamaan simultan dan diestimasi dengan menggunakan metode Two Stage Least
Squares (2SLS). Model perdagangan jagung Indonesia sebanyak 23 persamaan
yang terdiri dari 15 persamaan struktural dan 8 persamaan Identitas. Pengolahan
data menggunakan Software Statistical Analysis System/Econometric Time Series
(SAS/ETS) versi 9.1.
Hasil menunjukkan bahwa Dampak perubahan perdagangan Intra dan ekstra
ASEAN terhadap pasar jagung Indonesia menyebabkan terjadinya creation dan
divertion trade. Kebijakan penghapusan tarif impor jagung Indonesia dari negara
ekstra ASEAN menyebabkan impor jagung Indonesia meningkat dan menyebabkan
luas areal lahan, produktivitas dan produksi jagung menurun. kebijakan
peningkatan tarif impor jagung indonesia dari negara intra ASEAN menyebabkan
jumlah impor jagung dari negara ASEAN menurun dan menyebabkan luas areal
lahan, produktivitas dan produksi jagung juga menurun. Dampak penghapusan tarif
impor dari negara ekstra ASEAN yakni tidak adanya intensif petani untuk
memperluas lahan sehingga menyebabkan produksi menurun dan harga jagung
anjlok. Dampak penerapan tarif impor 20 persen dari negara intra ASEAN
menyebabkan impor dari Thailand dan Myanmar menurun sehingga Indonesia lebih
memilih impor jagung dari negara ekstra ASEAN dan menyebabkan harga jagung
di tingkat petani menurun
Collections
- MT - Economic and Management [2971]