Udang Air Tawar (Crustacea: Decapoda: Caridea) dari Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Abstract

Studi biodiversitas di pulau Lombok telah banyak dilakukan untuk kelompok biota laut, mamalia, burung, amfibi dan reptile. Salah satu kelompok hewan yang jarang dilaporkan keberadaanya adalah udang air tawar. Sampai saat ini, hanya Holthuis (1978) yang telah melaporkan keanekaragaman Crustacea kelompok Decapoda yang dikoleksi dari beberapa lokasi di kepulauan Sunda Kecil (Lombok, Sumbawa, Flores dan Sumba). Hanya tiga spesies yang dilaporkan keberadaannya di pulau Lombok. Sedikitnya spesies yang ditemukan disebabkan kurangnya jumlah spesimen yang dikoleksi dari pulau Lombok. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari keanekaragaman dan preferensi habitat udang air tawar di pulau Lombok, Nusa Tenggarara Barat. Penentuan lokasi pengambilan sampel pada 23 lokasi dilakukan secara purposive. Koleksi sampel menggunakan metode road sampling. Kegiatan tersebut dilakukan pada pagi hingga siang hari menggunakan jaring (hand net) dengan ukuran mata jaring 0.3 mm. Sampel hasil tangkapan disimpan dalam alkohol 96%. Pengamatan ekologi habitat berupa faktor fisik dan kimia dilakukan pada setiap lokasi sampling. Identifikasi spesies udang dilakukan berdasarkan ciri morfologi. Perhitungan karakter komunitas yaitu, nilai indeks keanekaragaman, indeks kemerataan dan indeks kekayaan jenis. Analisis preferansi habitat udang dilakukan dengan pendekatan Cannonical Corespondence Analysis (CCA). Enam belas spesies udang air tawar yang terdiri dari Famili Palaemonidae dan Atyidae ditemukan di pulau Lombok. Famili Palaemonidae yang diperoleh termasuk ke dalam genus Macrobrachium dan Palaemon, spesies yang ditemukan ialah Macrobrachium lar, M. latidactylus, M. horstii, M. equidens, M. australe, M. lanchesteri, Palaemon concinnus dan P. debilis. Famili Atyidae yang diperoleh termasuk ke dalam genus Caridina, spesies yang ditemukan ialah Caridina parvirostris, C. typus, C. serratirostris, C. gracilirostris, C. gracilipes, C. appendiculata, C. brevidactyla dan C. brachydactyla. Hasil analisis karakter komunitas diperoleh suatu gambaran bahwa nilai indeks keanekaragaman atau diversitas tertinggi ditemukan pada sungai Labu Pandan (H’=1.6). Nilai indeks kemerataan tertinggi (E=0.9) terdapat pada sungai Belanting dan Tripas. Nilai indeks kekayaan spesies tertinggi (R=1.5) didapatkan pada sungai Labuan Lombok. Hasil analisis kesesuaian habitat menunjukkan terdapat tiga pengelompokan antara jumlah spesies yang ditemukan dengan parameter ekologi pada spesies yang ditemukan di pulau Lombok. Spesies udang dari pulau Lombok didominasi oleh spesies yang menempati habitat perairan tawar hingga payau.