Good dairy farming practice (GDFP) peternakan sapi perah daerah urban dan peri-urban Kecamatan Lembang
View/Open
Date
2018Author
Rahmawati, Kurnia
Atabany, Afton
Al Zahra, Windi
Metadata
Show full item recordAbstract
Meningkatnya permintaan susu di Indonesia perlu didukung oleh peningkatan
kuantitas dan kualitas peternakan sapi perah. Salah satu cara untuk mengetahui
kualitas peternakan sapi perah yakni dengan menganalisis penerapan Good Dairy
Farming Practice (GDFP). Kecamatan Lembang memiliki populasi sapi perah yang
tinggi. Tingginya alih fungsi lahan akibat urbanisasi di Kecamatan Lembang
mempengaruhi pengelolaan peternakan sapi perah di area urban dan area peri-urban.
Penelitian dilakukan untuk mengkaji perbedaan penerapan GDFP (Good Dairy
Farming Practice) sapi perah di daerah urban dan peri-urban. Pengambilan data
primer dilakukan dengan melakukan pengukuran, pengamatan, dan wawancara
kepada 36 peternakan sapi perah di daerah urban dan peri-urban Kecamatan
Lembang, sedangkan data sekunder menggunakan data produksi susu milik KPSBU
tahun 2017 dan data BPS 2015. Analisis daerah urban dan peri urban menggunakan
metode skoring Wilayah Peri-Urban, sedangkan data GDFP dan produksi susu
menggunakan Non Parametric Independet Sample T-test. Berdasarkan nilai WPU 10
desa di Lembang dikategorikan sebagai area urban, 5 desa merupakan area periurban,
dan 1 desa merupakan area rural. Hasil perhitungan GDFP kedua daerah tidak
berbeda nyata (P>0.05) dengan nilai GDFP sebesar 3.06 ± 0.20 untuk daerah urban
dan 3.10 ± 0.17 untuk daerah peri-urban. Salah satu yang dipengaruhi oleh nilai
GDFP yakni produksi susu, dan nilai produksi susu sapi perah di kedua daerah
temasuk dalam kategori tinggi (baik). Nilai GDFP yang tinggi di kedua daerah tidak
terlepas dari peran KPSBU.