Show simple item record

dc.contributor.advisorWidiatmaka
dc.contributor.advisorAsdar, Iswati
dc.contributor.advisorArdiansyah
dc.contributor.advisorBudi, Mulyanto
dc.contributor.authorFiryadi
dc.date.accessioned2018-11-08T03:28:24Z
dc.date.available2018-11-08T03:28:24Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/94910
dc.description.abstractPerubahan Penggunaan/penutupan lahan merupakan penyumbang emisi karbon dioksida (CO2) global di atmosfer sebanyak 17% . Perubahan penggunaan/penutupan lahan di Indoenesia cukup intensif terjadi, hal ini disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan akan lahan untuk kegiatan budidaya. Perpindahan karbon dari sistem terestrial daratan ke atmosfer bersifat dua arah, yaitu terjadi serapan CO2 dari atmosfer oleh vegetasi melaui proses fotosintesis dan terjadi perpindahan CO2 dari sistem terestrial daratan ke atmosfer melaui proses emisi. Semakin intensifnya perubahan penggunaan/penutupan lahan yang telah menyebabkan yang tejad telah menyeyabkan potensi emisi CO2 yang terjadi. Karena itu kajian mendalam tentang distribusi karbon pada semua tampungan karbon menjadi penting untuk dilakukan. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menghitung distribusi tampungan karbon berbasis lahan, dengan tujuan khusus adalah; (1) Mengidentifikasi penutupan/penggunaan lahan dan perubahannya penggunaan lahan, (2) Mengukur stok karbon dan perubahannya pada tampungan di atas permukaan tanah, di dalam tanah, nekromasa, serasah dan C organik tanah yang diakibatkan oleh perubahan penggunaan/penutupan lahan, (3) Menduga emisi/serapan historis CO2 karena perubahan penggunaan/penutupan lahan di Kabupaten Banyuasin, (4) Menyusun neraca stok karbon di atas permukaan tanah, di dalam tanah, nekromasa, serasah dan C organik tanah berdasarkan penggunaan/penutupan lahan dengan base line tahun 2014 yang akan digunakan sebagai sebagai saran penggunaan lahan rendah kehilangan karbon. Penelitian dilaksankan dengan pemetaaan penggunaan/penutupan lahan tahun 2004, 2009 dan 2014 dengan menggunakan Klasifikasi yang digunakan adalah penggunaan/penutupan lahan Standar Nasional Indonesia yang dimodifikasi dan data jenis tanah.Untuk mengetahui perubahan stok karbon penggunaan/penutupan lahan, digunakan metode allometrik, sampel destruktif dan walky and Black untuk tanah mineral dan metode pengabuan untuk tanah gambut.. Pengamatan stok karbon dilakukan 1 kali pengamatan dan 2 ulangan pada setiap plot pengamatan, sehingga jumlah total plot pengamatan sebanyak 381. Analisa perubahan simpanan karbon mengunakan metode stock defenrence. Penggunaan/penutupan lahan di Kabupaten Banyuasin ada 121 jenis. Perubahannya didominasi oleh karet monokultur, hutang mangrove sekunder, hutan mangrove primer hutan rawa sekunder dan sawah pasang surut 1 x tahun. Setiap periode lima tahun besarnya perubahan penggunaan lahan tidak linier setiap periode lima tahun, tahun 2004-2009 sebesar 6,43% ( 75.819 ha) dan tahun 2009-2014 sebesar 2,75% ( 32.576 ha). Perubahan yang tidak linier ini disebabkan faktor internal tetapi juga faktor eksternal. Perubahan tersebut telah menyebabkan perubahan stok karbon wilayah. Perubahannya kearah negatif sehingga menyebabkan kehilangan karbon pada semua tampungan. Perubahan 5 stok C organik tanah meningkat pada tahun 2004-2009, namun di tahun 2009-2014 terjadi penurunan. Jumlah stok karbon dominan pada hutan mangrove primer, hutan mangrove sekunder, hutan rawa sekunder gambut, hutan rawa sekunder dan karet agroforestri gambut. Selama periode 2004-2014 jumlah kehilangan karbon lebih besar dari penambahan karbon, sehingga menyebabkan stok karbon rata-rata turun sebanyak 0,32 % ha th-1 dari stok karbon rata-rata 338,28 ton ha-1 Perubahan penggunaan/penutupan menyebabkan perubahan distribusi stok karbon pada lima tampungan, sehingga telah menyebabkan neraca karbon bergerak kearah negatif. Pergerakan ke arah negatif ini mengambarkan terjadi emisi CO2 yang lebih banyak jika dibandingkan dengan penyerapannya. Berdasarkan klasifikasi IPCC (2006) stok karbon paling dominan adalah lahan hutan, lahan pertanian, lahan basah, padang rumput, pemukiman dan lahan lainnya. Distribusi berdasarkan tampungan karbon yang paling dominan stok karbonnya adalah karbon di atas permukaan tanah, karbon organik tanah, karbon di bawah tanah, nekromassa dan serasah.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcSoil Scieceid
dc.subject.ddcCarbon Stockid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcBanyuasin-Sumatera Selatanid
dc.titleStatus Simpanan Karbon pada Sektor Berbasis Lahan di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatanid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordEmisi CO2id
dc.subject.keywordPenggunaan/penutupan lahanid
dc.subject.keywordStok karbonid
dc.subject.keywordTampungan karbonid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record