dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik antropometri atlet remaja perempuan cabang olahraga aerob dan anaerob. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study pada atlet remaja perempuan di PPOP DKI Jakarta yang dilaksanakan pada bulan Mei 2018. Data primer dikumpulkan dari 33 responden yang terdiri dari 5 orang atlet pencak silat, 6 orang atlet renang, 4 orang karate, 7 orang angkat besi, 3 orang voli pasir, dan 8 orang voli indoor. Responden dibagi menjadi dua kelompok cabang olahraga. Cabang olahraga aerob terdiri dari pencak silat, renang dan karate, sedangkan cabang olahraga anaerob terdiri dari angkat besi, voli pasir dan voli indoor. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar atlet memiliki status gizi normal (81.8%), persen lemak tubuh atletis (90.9%), massa otot rata-rata (51.5%), dan aktivitas fisik sedang (48.5%). Hasil pengukuran antropometri menunjukkan bahwa atlet anaerob memiliki berat badan dan tinggi badan yang lebih besar dibandingkan dengan atlet aerob. Hasil uji beda independent sample t-test dan Mann Whitney menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (p<0.05) pada biacromial breadth, sitting height dan aktivitas fisik antara cabang olahaga aerob dan anaerob namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p>0.05) pada pengukuran karakteristik antropometri yang lain. Hasil pengukuran biacromial breadth dan sitting height pada atlet cabang olahraga anaerob memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan atlet cabang olahraga aerob yaitu dengan nilai sebesar 38.7 ± 4.2 cm dan 83.2 ± 3.8 cm dan. Hasil perhitungan aktivitas fisik menggunakan Physical Activity Level (PAL) menunjukkan bahwa aktivitas fisik atlet cabang olahraga aerob memiliki nilai PAL yang lebih besar dibandingkan dengan atlet cabang olahraga anaerob dengan nilai sebesar 2.0 ± 0.3. | id |