dc.description.abstract | Populasi kucing yang melimpah menjadi permasalahan masyarakat. Kastrasi adalah salah satu metode pengendalian populasi kucing. Kastrasi metode bedah tidak ekonomis sehingga kastrasi kimia dapat menjadi solusi. Kualitas semen kucing (Felis catus) dievaluasi dalam penelitian ini pascainjeksi besi (III) klorida hexahidrat 0.2 ml/testikel intratestikel. Kastrasi terbuka dan pengamatan kualitas semen pada 16 ekor kucing jantan dilakukan pascainjeksi hari ke- 1 (N=4), 3 (N=4), 7 (N=4), dan 17 (N=4). Bobot testikel, volume testikel, dan panjang epididimis juga dievaluasi pascakastrasi terbuka. Hasil penelitian menunjukkan testikel dan epididimis belum atrofi hingga hari ke-17 pascainjeksi. Testikel dan epididimis kelompok kastrasi berwarna merah gelap hari ke-3 pascainjeksi. Konsentrasi spermatozoa dan persentase spermatozoa normal yang hidup hingga hari ke-17 pascainjeksi menurun secara nyata (P<0.05). Persentase spermatozoa normal yang mati hari ke-1 pascainjeksi meningkat secara nyata (P<0.05). Dag like defect hanya ditemukan pada kelompok kastrasi pada hari ke-1 dan ke-17 pascainjeksi. Kelainan spermatozoa bent midpiece banyak terjadi pada kelompok kastrasi. Namun bent midpiece tidak signifikan perbedaannya karena secara normal ada pada kelompok kastrasi. Larutan FeCl3 5 % menunjukkan potensi sebagai bahan kastrasi kimia pada kucing. | id |