dc.description.abstract | Akumulasi busa menyebabkan berbagai macam kerugian pada beberapa proses pengolahan di industri seperti pada proses pengadukan, fermentasi, dan aerasi. Gliserol ester sebagai salah satu produk yang dibuat untuk meningkatkan nilai tambah gliserol hasil samping pembuatan biodiesel diharapkan dapat berperan sebagai antibusa (antifoaming agent) untuk menanggulangi permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi gliserol ester sebagai antifoaming agent pada medium pembusa. Terdapat empat taraf konsentrasi gliserol ester yang digunakan ( 0.5%, 1.0%, 1.5%, dan 2.0% b/b) terhadap dua jenis medium pembusa (larutan sodium dodecyl sulfate (SDS) 1% b/b dan larutan foaming agent NF24 1% b/b). Data hasil uji kinerja terbaik kemudian dibandingkan dengan kinerja dari silicone oil sebagai antifom komersial pada konsentrasi yang sama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan gliserol ester tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan nilai densitas, viskositas, dan tegangan permukaan kedua medium pembusa. Berdasarkan uji kinerja penurunan tinggi busa, konsentrasi terbaik gliserol ester untuk menurunkan persentase penurunan tinggi busa medium SDS adalah 2.0% sedangkan medium NF24 adalah 1.5%. Berdasarkan data hasil uji stabilitas busa, konsentrasi gliserol ester terbaik untuk menurunkan stabilitas busa NF24 adalah 1.0%. Sedangkan pada medium SDS, pengaruh konsentrasi gliserol ester tidak berpengaruh nyata terhadap stabilitas busa yang dihasilkan. Kinerja yang lebih baik dari gliserol ester dibandingkan dengan silicone oil pada konsentrasi yang sama didapati pada data penurunan tinggi busa medium SDS. | id |