dc.description.abstract | Bagas sorgum manis berpotensi digunakan sebagai bahan baku produksi bioetanol. Bagas sorgum manis mengandung selulosa sebesar 50,68% yang dapat dihidrolisis menjadi gula dan difermentasi menjadi etanol. Penelitian ini bertujuan menghasilkan bioetanol dari bagas sorgum manis melalui perlakuan aerasi dan waktu penambahan inokulum untuk mendapatkan bioetanol dengan rendemen dan konsentrasi yang tertinggi. Bagas sorgum manis yang telah di delignifikasi, dilanjutkan dengan perlakuan sakarifikasi fermentasi simultan. Perlakuan yang diterapkan menggunakan substrat berupa bagas sorgum manis dengan konsentrasi sebesar 10% (b/v), kapang Trichoderma viride dan khamir Saccharomyces cerevisiae 10% (v/v) dengan waktu fermentasi 72 jam pada kondisi suhu ruang (±25oC-30oC), serta pemberian aerasi 2 vvm. Pengambilan dan pengujian sampel dilakukan setiap 24 jam. Penghentian aerasi dilakukan pada jam ke 24 karena kapang Trichoderma viride menghasilkan konsentrasi gula total tertinggi pada waktu tersebut yaitu sebesar 1,50 g/L. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa perlakuan terbaik adalah perlakuan II yaitu perlakuan dengan pemberian khamir Saccharomyces cerevisiae dan penghentian aerasi pada jam ke-24 yang menghasilkan konsentrasi gula pereduksi yaitu sebesar 0,47 g/L serta konsentrasi bioetanol tertinggi sebesar 1,24 g/L pada jam ke-48. Hasil perhitungan kinetika kultivasi sakarifikasi fermentasi simultan meliputi laju pertumbuhan spesifik sel maksimum (μNmaks) sebesar 0,15/jam; rendemen produk terhadap pemakaian substrat (Yp/s) sebesar 0,005 ± 0,003 g bioetanol/g substrat; serta laju produksi etanol sebesar 0,05 g L-1 jam-1. | id |