dc.contributor.advisor | Juniantito, Vetnizah | |
dc.contributor.advisor | Prasetyaningtyas, Wahono Esthi | |
dc.contributor.author | Fadlilah, Ulfi Nurul | |
dc.date.accessioned | 2018-10-11T07:20:14Z | |
dc.date.available | 2018-10-11T07:20:14Z | |
dc.date.issued | 2018 | |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/94185 | |
dc.description.abstract | Studi morfologi mengenai kemajuan nanopartikel magnetik sangat
terbatas. Dewasa ini nanopartikel magnetik telah digunakan sebagai material
penghantar obat, agent kontras, dan aplikasi diagnostik. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh nanopartikel magnetik berlapis kitosan terhadap
struktur hati tikus putih (Rattus norvegicus) dan penyebaran ion besi nanopartikel
pada hati. Sebanyak 3 ekor tikus perlakuan diberi injeksi nanopartikel magnetik
berlapis kitosan dengan dosis 1 mL/kgBB. Pengamatan mikroskopis dilakukan
pada preparat hati yang diwarnai Hematoksilin Eosin dan Prussian Blue. Data
dianalisis secara deskriptif serta kualitatif. Gambaran mikroskopis hati pada tikus
perlakuan nanopartikel magnetik tidak menunjukan lesio yang signifikan. Hati
pada tikus yang diberikan perlakuan hanya menunjukkan gambaran mikrovakuola
lemak pada daerah hepatosit. Mikrovakuola lemak pada gambaran mikroskopis
adalah normal karena dapat berhubungan dengan metabolisme lemak pada hati.
Distribusi ion besi pada vena porta perlakuan dan vena porta kontrol
menunjukkan perbedaan yang nyata dengan uji Mann-Whitney (P < 0,05),
sementara distribusi partikel besi pada daerah vena sentralis perlakuan dengan
vena sentralis kontrol tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (P > 0,05).
Distribusi partikel besi nanopartikel lebih banyak ditemukan di daerah vena porta
dibandingkan pada daerah vena sentralis (P < 0,05) pada hati tikus yang diberikan
perlakuan nanopartikel magnetik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penggunaan nanopartikel magnetik Fe3O4 dengan dosis 1 mL/kgBB tidak
menyebabkan lesio yang signifikan pada hati dan tidak menimbulkan toksisitas.
Nanopartikel dengan dosis 1 mL/kgBB dapat digunakan sebagai agen kontras,
drug delievery, serta partikel dalam aplikasi biomedis lainnya. | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | Bogor Agricultural University (IPB) | id |
dc.subject.ddc | Pathology | id |
dc.subject.ddc | Magnetic Nanoparticles | id |
dc.subject.ddc | 2018 | id |
dc.subject.ddc | Bogor-Jawa Barat | id |
dc.title | Gambaran Histopatologi Hati Tikus (Rattus norvegicus) Setelah Pemberian Nanopartikel Magnetik (Fe3O4) Berlapis Kitosan. | id |
dc.type | Undergraduate Thesis | id |
dc.subject.keyword | nanopartikel magnetik Fe3O4 | id |
dc.subject.keyword | ion besi | id |
dc.subject.keyword | vena porta | id |
dc.subject.keyword | vena sentralis | id |
dc.subject.keyword | hati | id |