Gambaran Leukosit Anjing Beagle Terinfestasi Rhipicephalus sanguineus yang Diobati dengan Obat Berbahan Aktif Fluralaner Tiga Kali Dosis.
View/Open
Date
2018Author
Alstonia, Novdesari Mia
Hadi, Upik Kesumawati
Ekastuti, Damiana Rita
Metadata
Show full item recordAbstract
Hewan kesayangan yang umum dipelihara adalah anjing. Masalah yang berkaitan dengan kesejahteraan dan kesehatan anjing seperti adanya infestasi caplak Rhipicephalus sanguineus merupakan masalah yang perlu diperhatikan. Skripsi ini bertujuan untuk menilai pengaruh obat berbahan aktif fluralaner sebanyak tiga kali dosis anjuran terhadap gambaran leukosit dan diferensiasi leukosit pada anjing Beagle yang terinfestasi caplak Rhipicephalus sanguineus. Penelitian ini menggunakan tiga ekor anjing jantan ras Beagle yang terinfestasi caplak Rhipicephalus sanguineus, berumur 1 – 6 tahun, dan memiliki bobot badan antara 8.5 – 10 kg. Fluralaner diberikan sekali per oral sebanyak tiga kali dosis anjuran yaitu 750 mg (dosis yang dianjurkan adalah 250 mg) tiap ekor. Sampel darah diambil melalui vena cephalica antebrachii lateralis pada H-1 (24 jam sebelum perlakuan), H+1 (24 jam setelah perlakuan), H+30 (4 minggu setelah perlakuan), H+60 (8 minggu setelah perlakuan), dan H+90 (12 minggu setelah perlakuan) untuk dianalisis gambaran leukosit dan diferensiasi leukosit (limfosit, monosit, eosinofil, neutrofil, basofil). Hasil penelitian setelah dilakukan uji statistik menggunakan metode One Way Analysis of Variance (ANOVA) tidak menunjukkan perubahan yang signifikan (p > 0.05). Pemberian obat berbahan aktif fluralaner per oral pada anjing Beagle yang terinfestasi caplak Rhipicephalus sanguineus dengan tiga kali dosis anjuran tidak memengaruhi gambaran leukosit dan diferensiasi leukosit anjing Beagle.