dc.description.abstract | Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu sentra produksi padi di
Provinsi Banten dengan luas areal persawahan sebesar 54.540 ha terdiri dari sawah
irigasi seluas 22.491 ha dan sawah tadah hujan seluas 32.049 ha. Tujuan penelitian
ini yaitu memetakan petakan lahan sawah, mengidentifikasi status penguasaan dan
pola persebarannya, serta menganalisis hubungan antara luas lahan dan status
penguasaan dengan keuntungan petani di Dusun 1 Desa Cimanuk, Kecamatan
Cimanuk, Kabupaten Pandeglang. Informasi mengenai penggunaan lahan berbasis
petakan, batas petakan dan penguasaan lahan hingga pola persebarannya diperoleh
melalui pemanfaatan teknologi penginderaan jauh dengan menggunakan satelit
resolusi tinggi yaitu citra Ikonos. Pola spasial persebaran penguasaan lahan sawah
dilakukan dengan analisis tetangga terdekat (Average Nearest Neighbor) dan
analisis usahatani menggunakan perhitungan R/C ratio. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Dusun 1 Desa Cimanuk memiliki 3.636 petakan lahan sawah.
Petakan terkecil sebesar 0,002 ha dan petakan terbesar 0,205 ha dengan luas ratarata
0,034 ha. Identifikasi objek lahan sawah lebih mudah dilakukan di lahan datar
dibandingkan dengan lahan sawah di daerah berteras. Nilai akurasi interpretasi
petakan sebesar 96,72%. Pola spasial lahan sawah di Dusun 1 Desa Cimanuk yaitu
mengelompok (clustered) dengan nilai R 0,09. Luas lahan dan status penguasan
sangat berpengaruh pada hasil produksi pertanian. Usahatani di Dusun 1 Desa
Cimanuk secara umum menguntungkan (R/C ratio >1). Namun lahan sawah yang
diolah oleh petani pemilik lebih menguntungkan (R/C ratio 3,71) daripada lahan
sawah yang diolah oleh petani penggarap (R/C ratio 2,34). Petani pemilik pada
luas lahan >1,0 - ≤1,5 ha memiliki nilai R/C ratio (4,17) dan petani pada luas
lahan >2,0 ha memiliki nilai R/C ratio (4,74). Hasil analisis korelasi menunjukkan
bahwa luas lahan dan status penguasaan lahan berkorelasi secara nyata dan positif
terhadap nilai R/C ratio. | id |