Keragaan Tujuh Varietas Bawang Merah (Allium cepa L. Aggregatum group) TSS (True Shallot Seed) IPB di Bogor, Jawa Barat
Abstract
Bawang merah TSS (True Shallot Seed) merupakan bawang merah asal biji
sebagai solusi permasalahan ketersediaan benih. Umumnya petani masih
menggunakan benih asal umbi untuk produksi bawang merah. Hal ini dikarenakan
aspek budidaya bawang merah TSS ini masih harus dikaji ulang. Penelitian ini
bertujuan untuk memperoleh informasi keragaan beberapa varietas bawang merah
dari benih TSS dibandingkan dengan varietas Bima Brebes, benih dari umbi.
Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Pasir Sarongge IPB, Kabupaten
Cianjur. Penelitian ini menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak
(RKLT) dengan satu faktor yaitu varietas, dengan 3 ulangan. Tujuh varietas yang
digunakan yaitu Bima Brebes (TSS), Tuk tuk, Pikatan, Tajuk, BM 8705, Sanren,
dan Manjung. Varietas pembanding dari ketujuh varietas tersebut yaitu Bima
Brebes (benih asal umbi). Hasil penelitian ini adalah terdapat keragaman pada
karakter warna dan bentuk umbi pada tujuh varietas bawang merah TSS. Varietas
Sanren mempunyai nilai panjang daun, diameter batang semu, diameter daun, dan
jumlah daun per batang semu yang lebih tinggi dibandingkan dengan varietas
pembanding (Bima, benih dari umbi). Berdasarkan nilai bobot kering per rumpun
pada rerata varietas, varietas Sanren, Manjung, dan BM 8705 tidak berbeda nyata
dengan varietas pembanding (Bima, benih dari umbi).