dc.description.abstract | Ayam kampung merupakan plasma nutfah Indonesia yang mempunyai
potensi untuk dikembangkan karena memiliki daya adaptasi tinggi. Ayam
kampung merupakan ayam lokal Indonesia yang banyak dibudidayakan di
masyarakat, namun masih memiliki produktivitas yang rendah di bawah potensi
genetiknya. Reseptor Ghrelin (GHSR) - growth hormone secretagogue receptor,
terlibat dalam banyak fungsi fisiologis, termasuk sekresi hormon pertumbuhan
hipofisis, asupan makanan, dan pengeluaran energi. Pada studi lain gen GHSR
terbukti mempengaruhi sifat perlemakan daging pada ayam. Penelitian ini
dilakukan untuk mengidentifikasi keragaman gen GHSR pada ayam kampung.
Selain itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisa asosiasi gen tersebut
terhadap bobot karkas dan potongan komersial pada ayam kampung.
Sampel yang digunakan adalah ayam kampung umur 12 minggu sebanyak
60 sampel, terdiri dari 33 ekor betina dan 27 ekor jantan yang dipelihara di
kandang koloni. Pakan dan minum diberikan adlibitum. Analisa yang dilakukan
pada data genotipe berupa frekuensi genotipe, frekuensi alel dan keseimbangan
Hardy Weinberg. Untuk mengetahui perbedaan fenotipik (sifat bobot hidup, bobot
karkas, bobot dada, bobot paha atas, bobot paha bawah, bobot sayap, dan bobot
punggung) antara kedua genotipe dilakukan uji T. Pada lokus GHSR|Hin6I ayam
kampung ditemukan dua genotipe yaitu CT dan TT. Frekuensi genotipe CT
sebesar 0.317 sedangkan frekuensi genotipe TT sebesar 0.683. Nilai Ho dan He
sebesar 0.317 dan 0.267. Hasil analisis keseimbangan Hardy Weinberg
menunjukkan pada lokus tersebut tidak seimbang. Hasil asosiasi antara genotipe
CT dan TT menunujukkan perbedaan yang nyata (P<0.05) pada sifat bobot hidup,
bobot karkas, bobot dada, bobot paha atas, bobot paha bawah, bobot sayap dan
bobot punggung. Lokus GHSR|Hin6I dapat digunakan sebagai marka genetik
untuk seleksi menggunakan MAS. | id |