Show simple item record

dc.contributor.advisorHadi, Upik Kesumawati
dc.contributor.advisorRetnani, Elok Budi
dc.contributor.authorAlias
dc.date.accessioned2018-09-10T01:09:16Z
dc.date.available2018-09-10T01:09:16Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93626
dc.description.abstractSerangga pengganggu merupakan suatu masalah pada moda transportasi di Indonesia, di antaranya moda transportasi laut. Keberadaan serangga di dalam kapal laut termasuk masalah kesehatan global karena berpotensi menularkan penyakit kepada penumpang dan anak buah kapal (ABK). Penelitian ini bertujuan menganalisis diversitas, menentukan sebaran, dan derajat infestasi serangga pengganggu pada kapal laut serta hubungannya dengan biosekuriti. Penelitian ini dilaksanakan di Pelabuhan Baubau dari bulan November- Desember 2017 pada 2 jenis kapal laut (kapal penumpang dan kapal barang). Sebanyak 24 kapal yang diamati, masing-masing 12 kapal penumpang dan 12 kapal barang. Koleksi serangga dilakukan secara manual dan terpadu pada 4 titik pengamatan (ruang kemudi, dek, dapur, dan kamar mandi). Koleksi dilaksanakan malam hari selama 30 menit pada setiap ruangan dengan melibatkan 4 enumerator. Serangga yang tertangkap dimasukan ke dalam kantong sampel dan diberi label per jenis serangga, per ruangan, per kapal, dan per jenis kapal. Selanjutnya, serangga ini dipreservasi dan diidentifikasi di Laboratorium Entomologi Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor. Variabel biosekuriti diukur dengan wawancara terbuka menggunakan kuisioner, meliputi: biosekuriti personal, biosekuriti tempat/peralatan, dan biosekuriti lingkungan. Ragam jenis serangga pengganggu yang dikoleksi pada 2 jenis kapal laut, terdiri atas: 7 ordo, 14 famili, 23 genus, dan 27 spesies dengan jumlah 4 686 individu. Lipas Periplaneta americana merupakan jenis serangga pengganggu dengan jumlah individu dan kelimpahan tertinggi pada 2 jenis kapal laut (907 individu, 37.42% dan 1 316 individu, 58.18%). Indeks keanekaragaman jenis serangga pengganggu pada 2 jenis kapal laut berada dalam kategori sedang (H ≤ 3), masing-masing 1.83 dan 1.60. Sebaran tertinggi serangga pengganggu ditemukan di ruang dapur (45.67% dan 58.89%), sedangkan terendah di ruang kemudi (8.79% dan 7.60%). Jenis serangga pengganggu pada 2 jenis kapal laut dengan derajat infestasi sangat tinggi dijumpai pada: lipas (P. americana dan Blattella germanica); semut (Paratrechina longicornis, Tapinoma melanocephalum, Solenopsis invicta, Tetramorium sp., dan Monomorium pharaonis); nyamuk (larva Aedes aegypti); lalat (larva dan dewasa Musca domestica); Bedbug (Cimex hemipterus); dan sandfly (Psychoda sp.). Terdapat korelasi sedang antara biosekuriti personal dengan derajat infestasi nyamuk (r= -0.439), korelasi sedang antara biosekuriti tempat/personal dengan derajat infestasi lipas (r= -0.468) dan derajat infestasi nyamuk (r= +0.486). Sementara itu, korelasi antara biosekuriti lingkungan dengan derajat infestasi jenis serangga pengganggu tidak signifikan (P value > α= 0.05).id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAnimal parasitesid
dc.subject.ddcInsect pestid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBaubau, Sulawesi Tenggaraid
dc.titleDiversitas dan Derajat Infestasi Serangga Pengganggu pada Kapal Laut di Pelabuhan Baubau, Sulawesi Tenggaraid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keyworddiversitasid
dc.subject.keywordserangga penggangguid
dc.subject.keywordjenis kapalid
dc.subject.keywordbiosekuritiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record