Show simple item record

dc.contributor.advisorAtmadipoera, Agus Saleh
dc.contributor.advisorNugroho, Dwiyoga
dc.contributor.authorPutriani, Pranoto Yulina
dc.date.accessioned2018-08-29T07:02:35Z
dc.date.available2018-08-29T07:02:35Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/93469
dc.description.abstractAir Arlindo yang masuk ke Indonesia sebagian besarnya dilewatkan Laut Flores. Variasi volume transport Arlindo dipengaruhi oleh fenomena anomali iklim interannual seperti El Nino Southern Oscillation (ENSO). Hasil studi terdahulu menyimpulkan terjadinya La Nina meningkatan jumlah transport Arlindo, sedangkan El Nino melemahkan transport Arlindo. Untuk memahami lebih lanjut keterkaitan ENSO dengan variabilitas transport Arlindo dilakukanlah penelitian menggunakan data hasil model INDESO dan hasil observasi satelit dengan rentang waktu 2008 hingga 2015. Penelitian dilakukan di Laut Flores dengan mengkaji bagian barat (119.5oBT) dan bagian timur (123oBT) untuk melihat volume Arlindo yang masuk ke dan keluar dari Laut Flores. Analisis sirkulasi dilakukan dengan menghitung rataan komponen arus dan suhu permukaan laut secara tahunan dan pada rentang tahun ENSO untuk melihat pola sirkulasi perairan. Estimasi volume transpor dihitung dari transek di pintu barat dan pintu timur. Deret waktu volume transpor Arlindo Flores kemudian dianalisis variabilitasnya dengan analisis penapisan lolos-pita(band-pass filter) dan transformasi wavelet sinambung (Continous Wavelet Transform). Hasil penting studi ini menunjukkan bahwa sumber utama Arlindo Flores berasal dari pembelokan Arlindo Makassar dan Arlindo pintu timur Indonesia yang masuk melalui terusan Lifamatola. Kecepatan Arlindo Flores di lapisan tercampur menguat pada musim barat sebaliknya di lapisan termoklin Arlindo Flores menguat pada musim timur. Sumbu utama Arlindo Flores didominasi oleh komponen arus zonal serta mengalami intensifikasi dan bergerak menyusur bagian utara Kepulauan Nusa Tenggara. Fluktuasi Arlindo Flores pada skala-waktu interannual menunjukkan volume transport maksimum terjadi pada tahun La Nina (November 2008-Maret 2009), sedangkan volume transpor minimum terjadi pada tahun El Nino (November 2014-Desember 2015). Struktur menegak Arlindo lebih kuat di kedalaman antara permukaan sampai 400 m. Variabilitas Arlindo Flores menandakan adanya fluktuasi pada periode intraseasonal, semi-annual, dan annual. Fluktuasi Arlindo skala interannual muncul jelas dari hasil penapisan lolos-pita, dimana fluktuasinya terlihat signifikan di kedalaman termoklin.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcMarine Scienceid
dc.subject.ddcThroughsid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcSulawesiid
dc.titleVariabilitas Transpor Arlindo Laut Flores dan Kaitannya dengan ENSOid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordArus Lintas Indonesiaid
dc.subject.keywordLaut Floresid
dc.subject.keywordENSOid
dc.subject.keywordINDESO modelid
dc.subject.keywordvariabilitas volume transporid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record