Pertumbuhan Planlet dan Bibit Muda Varian Stabil Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz.) Hasil Mutasi Induksi untuk Penyediaan Bibit Bermutu.
View/ Open
Date
2018Author
Laela, Fadhilatul
Khumaida, Nurul
Ardie, Sintho Wahyuning
Metadata
Show full item recordAbstract
Ubi kayu telah lama digunakan sebagai tanaman penghasil sumber karbohidrat. Umumnya, perbanyakan ubi kayu dilakukan menggunakan stek batang. Terbatasnya bahan tanam yang seragam dalam jumlah banyak dan masa tanam yang lama merupakan salah satu penghambat pengembangan ubi kayu. Masalah tersebut dapat diatasi dengan kultur in vitro sehingga bahan tanam dapat diperbanyak lebih cepat. Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB telah menghasilkan beberapa varian stabil. Varian tersebut penting untuk diperbanyak secara in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi media perbanyakan secara in vitro dan mutan yang sesuai untuk pertumbuhan planlet ubi kayu hasil mutasi induksi. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Januari-November 2017, menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak dua genotipe dengan tiga ulangan untuk penelitian multiplikasi, dan rancangan acak lengkap satu genotipe dengan lima ulangan untuk penelitian aklimatisasi. Faktor pertama pada penelitian multiplikasi adalah komposisi media dengan dua taraf, yaitu MS + 0,15 ppm BAP + 0,20 ppm NAA + 0,02 ppm GA3 dan MS + 0,30 ppm BAP + 0,20 ppm NAA + 0,02 ppm GA3. Faktor kedua adalah mutan varian stabil dengan delapan taraf berdasarkan perbedaan genotipe yaitu: G3D4-1113, G4D1-1323, G4D1-4333, G4D1-2223, G4D2-1231, G1D1-5321, G5D1-2112, dan G4D1-1322. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik untuk multiplikasi eksplan ubi kayu secara in vitro yaitu menggunakan media MS + 0,15 ppm BAP + 0,20 ppm NAA + 0,02 ppm GA3 dan genotipe G5D1-2112. Perlakuan ini menghasilkan interaksi dengan jumlah tunas aksilar 2,3 buah, jumlah tunas lateral 2,3 buah, dan menghasilkan 3,5 buku. Hasil percobaan aklimatisasi menunjukkan genotipe G2D0-5321 memiliki tinggi tanaman, jumlah buku, dan jumlah daun terbanyak jika dibandingkan dengan genotipe lain.