Seleksi dan Evaluasi Bakteri Endofit untuk Mengendalikan Penyakit Karat Putih (Puccinia horiana P. Henn) pada Tanaman Krisan
View/Open
Date
2018Author
Septiandari, Mitha
Nawangsih, Abdjad Asih
Mutaqin, Kikin Hamzah
Metadata
Show full item recordAbstract
Puccinia horiana adalah patogen utama penyebab penyakit karat putih pada
tanaman krisan. Infeksi P. horiana ditunjukkan dengan timbulnya pustul pada
permukaan bawah daun krisan yang dapat menyebabkan bunga gagal berkembang
akibat terganggunya proses fotosintesis. Untuk mengendalikan penyakit tersebut,
petani umumnya melakukan perompesan daun bawah dan aplikasi fungisida
secara teratur. Alternatif pengendalian yang perlu dijajaki dan dikembangkan
adalah pengendalian hayati, antara lain pemanfaatan bakteri endofit. Penelitian ini
bertujuan untuk mengamati keragaman bakteri endofit pada tanaman krisan sehat
dan menyeleksinya sebagai kandidat agens pengendali hayati cendawan karat.
Bakteri endofit diisolasi dari daun krisan sehat yang diambil dari pertanaman
krisan di Desa Pakuan, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sebanyak 25 bakteri
endofit yang berhasil diisolasi selanjutnya dilakukan pengujian reaksi
hipersensitivitas pada daun tembakau. Sebanyak 22 isolat yang menunjukkan
reaksi hipersensitif negatif, yaitu menunjukkan sifat non patogenik pada tanaman,
diseleksi lebih lanjut dengan pengujian aktivitas hemolisis pada media agar darah.
Sebanyak 12 isolat menunjukkan reaksi hemolisis tipe γ, yang berarti isolat aman
bagi hewan atau manusia. Ke-12 isolat bakteri endofit tersebut dijadikan kandidat
agen hayati untuk diuji kemampuannya dalam menghambat perkecambahan spora
cendawan karat patogen. Uji tersebut dilakukan dengan meneteskan suspensi
isolat bakteri dengan kerapatan 108-109 cfu/ml ke dalam suspensi teliospora P.
horiana pada permukaan atas gelas objek. Penghambatan perkecambahan spora
cendawan karat oleh bakteri endofit diamati setelah inkubasi selama 24 jam.
Sebanyak 3 bakteri endofit dari 12 isolat yang diuji, yaitu isolat EG33, EG44, dan
EG51, menunjukkan persentase penghambatan lebih dari 80%, yaitu berturut-turut
81.83, 84.79 dan 81.87%. Hasil pengujian in planta lebih lanjut isolat EG33,
EG44 dan EG51 pada 2 HSP terhadap pembentukan pustul karat menghasilkan
persentase penghambatan berturut-turut sebesar 36.9, 45.6 dan 43.5%. Hasil
karakterisasi dan identifikasi molekular berdasarkan urutan nukleotida gen 16S
rRNA menunjukkan bahwa bakteri endofit isolat EG33 bersifat Gram positif dan
memiliki kemiripan 95% dengan Bacillus altitudinis, sedangkan isolat EG44 dan
EG51 bersifat Gram negatif dan memiliki kemiripan berturut-turut 79 dan 95%
dengan Pseudomonas stutzeri.
Collections
- UT - Plant Protection [2438]