Analisis Spasial Perubahan Penggunaan Lahan dengan Aplikasi Model CLUE-S di Kabupaten Indramayu
View/Open
Date
2018Author
Darwin
Ardiansyah, Muhammad
Yudarwati, Rani
Metadata
Show full item recordAbstract
Kabupaten Indramayu merupakan salah satu sentra produksi beras nasional
dengan luas lahan sawah sebesar 64% dari total luas wilayah dan mampu
memproduksi padi lebih dari 1,2 juta ton per tahunnya. Disisi lain, penggunaan
lahan sawah dan hutan di kabupaten ini mengalami alih fungsi ke penggunaan lain.
Tantangan dalam mengatasi konversi lahan dimasa mendatang sangat besar
dikarenakan nilai sewa lahan (land rent) cenderung rendah. Sawah memiliki nilai
sewa lahan yang rendah sehingga relatif rentan terhadap konversi menuju
penggunaan lahan non sawah. Melihat kondisi tersebut maka diperlukan arahan
kebijakan penggunaan lahan untuk mempertahankan eksistensi lahan sawah di
Kabupaten Indramayu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan
penggunaan lahan, menganalisis faktor-faktor pendorong perubahan penggunaan
lahan, dan memprediksi penggunaan lahan pada tahun 2031 dengan model CLUES.
Data penggunaan lahan hasil interpretasi citra satelit dalam 3 periode waktu,
yaitu tahun 2000, 2009, dan 2015 menunjukkan bahwa penggunaan lahan sawah di
Kabupaten Indramayu mengalami peningkatan luas sebesar 804 ha pada tahun 2009
dan mengalami penurunan luas sebesar 713 ha pada tahun 2015. Kebun campuran
meningkat cukup signifikan, sedangkan hutan mengalami penurunan selama
periode tahun 2000-2015 sebesar 11.118 ha.
Curah hujan, ketinggian, lereng, jarak dari pusat kota, jarak dari jalan, jarak
dari sungai, tanah aluvial, dan tanah glei merupakan 8 dari 13 faktor pendorong
perubahan penggunaan lahan sawah menjadi penggunaan lainnya. Selanjutnya
perubahan penggunaan lahan hutan menjadi penggunaan lain dipengaruhi oleh
ketinggian, lereng, jarak dari pusat kota, dan jarak dari sungai. CLUE-S merupakan
model dinamis perubahan penggunaan lahan yang digunakan dalam penelitian.
Validasi hasil simulasi prediksi pada tahun 2015 mendapatkan persentase sebesar
94%. Berdasarkan hasil prediksi penggunaan lahan pada 2 skenario, skenario 1
menunjukkan bahwa luas pemukiman mengalami peningkatan dalam jumlah cukup
besar sebaliknya lahan sawah mengalami penurunan dalam jumlah cukup besar.
Sementara, skenario 2 menunjukkan bahwa luas hutan tidak mengalami perubahan,
sedangkan lahan sawah mengalami penurunan luas tetapi tidak signifikan. Dengan
demikian, dapat diketahui bahwa pemberian kebijakan pembatasan penggunaan
lahan mampu mengendalikan perubahan penggunaan lahan.