Desain Lanskap [Eks] Permukiman Kumuh Bantaran Sungai Ciliwung di Manggarai, Jakarta Selatan

Abstract

Jakarta adalah kota padat penduduk dengan jumlah penduduk yang selalu bertambah akibat pendatang yang tiba setiap tahunnya. Peningkatan jumlah penduduk yang pesat menimbulkan ketidakseimbangan antara permintaan lahan untuk tempat tinggal dengan ketersediaan lahan yang ada. Kondisi tersebut kemudian mendorong pendatang yang tidak memiliki tempat tinggal membangun permukiman ilegal pada lahan-lahan publik, seperti yang terjadi pada bantaran Sungai Ciliwung di Manggarai. Permukiman bantaran sungai tersebut kemudian menimbulkan masalah lingkungan akibat limbah rumah tangga yang dibuang ke sungai sehingga sungai menjadi tercemar dan mengalami pendangkalan. Tercemarnya Sungai Ciliwung dan tidak adanya daerah penyangga sungai mengakibatkan banjir yang menggenangi permukiman warga setiap tahunnya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mendesain bantaran Sungai Ciliwung sebagai ruang terbuka hijau untuk mengembalikan fungsi utama bantaran sungai sebagai daerah penyangga sungai dan meningkatkan kelestarian lingkungan. Desain bantaran Sungai Ciliwung dilakukan dengan metode analisis deskriptif dan studi pustaka untuk menentukan potensi dan kendala tapak sehingga dapat dihasilkan rencana pengembangan tapak yang sesuai. Konsep yang diterapkan adalah Green Riverside Park, yaitu taman tepi sungai yang ramah lingkungan dan memberikan fasilitas yang nyaman untuk pengguna beraktivitas di dalamnya. Konsep dasar tersebut dipadukan dengan konsep desain yang terinspirasi dari arsitektur kolonial (indische) dan menghasilkan desain ruang terbuka hijau berupa taman tepi sungai yang memberikan fasilitas bersantai dan bermain kepada pengguna serta jalur pedestrian yang nyaman dan lestari. Desain lanskap yang dihasilkan diharapkan dapat meningkatkan nilai fungsional dan estetika bantaran Sungai Ciliwung di Manggarai.