Potensi Simpanan Karbon Tanah di Bawah Tegakan Hutan Alam pada Petak 23 di RPH Cisayong BKPH Tasikmalaya KPH Tasikmalaya.

Abstract

Pemanasan global adalah fenomena meningkatnya rata-rata suhu bumi yang diakibatkan oleh peningkatan konsentrasi Gas Rumah Kaca (GRK) seperti Karbon dioksida, Metana, dan Nitrous oksida. Gas tersebut terakumulasi pada lapisan bawah atmosfer, sehingga menyebabkan tertahannya pantulan cahaya dari bumi atau biasa disebut efek rumah kaca. Keberadaan hutan dan keseimbangan ekosistemnya mampu mengurangi kandungan CO2 di atmosfer. Tegakan hutan yang terdiri dari pohon maupun tumbuhan bawah memiliki peran penting dalam penyerapan CO2 melalui proses fotosintesis sehingga karbon pun tersimpan dalam tumbuhan tersebut. Selain tersimpan dalam tubuh tumbuhan, karbon juga tersimpan dalam bahan organik (serasah) dan tanah. Tanah merupakan salah satu carbon pool yang berperan penting terhadap perubahan iklim. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung simpanan karbon tanah di bawah tegakan hutan alam pada petak 23 di RPH Cisayong BKPH Tasikmalaya KPH Tasikmalaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simpanan karbon tanah pada kedalaman 10 cm di petak 23 RPH Cisayong dari 3 lokasi per ketinggian (1.300, 1.400, 1.600 m dpl) didapat nilainya berturut-turut yaitu 70 704.4 ton/ha, 92 329.1 ton/ha, dan 110 535 ton/ha. Pengujian hasil sifat kimia dan fisik tanah dari ketiga lokasi (1300, 1400, 1600 m dpl) didapat nilai rata-rata berturut-turut pH 5.06, 5.05, 5.21 tergolong masam, C-Organik 2.76%, 3.77%, 4.60% tergolong sedang-tinggi, KTK 11.89 me/100g, 16.15 me/100g, 16.81 me/100g tergolong rendah-sedang, N-Total 0.20%, 0.27%, 0.30% tergolong rendah-sedang, Kalium 18.66 ppm, 23.29 ppm, 42.66 ppm tergolong rendah-tinggi, Fosfor 16.40 ppm, 15.39 ppm, 20.62 ppm tergolong rendah-sedang, bulk density 1.03 gr/cm3, 0.982 gr/cm3, 0.965 gr/cm3, dan porositas 60.93%, 68.81%, 60.61%. Uji korelasi menunjukkan bahwa corganik dan bulk density mempunyai pengaruh atau korelasi terhadap simpanan karbon tanah.