| dc.description.abstract | Permintaan masyarakat yang tinggi terhadap beras merupakan landasan untuk meningkatkan produksi beras nasional. Padi ‘IR 64’ memiliki potensi hasil yang cukup tinggi dan banyak ditanam petani di Indonesia. Ada dua hama penting pada pertanaman padi, yaitu wereng batang cokelat Nilaparvata lugens (Stål) (WBC) dan walang sangit Leptocorisa oratorius (Fabricius). Predator merupakan musuh alami yang paling berperan dalam menjaga populasi hama tetap pada batas keseimbangan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi kelimpahan WBC, walang sangit, serta predatornya pada tanaman padi ‘IR 64’. Pengamatan dilakukan pada pertanaman padi ‘IR 64’ seluas 400 m2. Pengamatan dilakukan secara langsung dengan menghitung populasi nimfa dan imago WBC dan walang sangit, serta kelimpahan predator. Pengamatan dilakukan mulai umur tanaman 1 minggu setelah tanam (MST) sampai 12 MST dengan interval 1 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pertanaman padi IR 64, wereng batang cokelat ditemukan pada 1 MST dan mencapai puncak populasinya pada 10 MST. Walang sangit ditemukan pada 5 MST dan mencapai puncaknya pada 9 MST. Predator dominan yang ditemukan dari kelompok serangga adalah Cyrtorhinus lividipennis, Paederus fuscipes, Ophionea nigrofasciata, dan kumbang Coccinellidae. Sedangkan predator dari kelompok laba-laba yaitu famili Lycosidae, Oxyopidae, Linyphiidae, Tetragnathidae, dan Araneidae. Secara keseluruhan, perlakuan insektisida berbahan aktif imidakloprid terhadap WBC dan walang sangit tidak menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata. Aplikasi insektisida pada 8 MST dan 10 MST berpengaruh terhadap penururan kelimpahan predator. | id |
