dc.description.abstract | Indonesia merupakan negara agraris dengan konsumsi beras sebagai
makanan pokok. Fluktuasi produksi padi berkaitan dengan faktor biotik berupa
organisme pengganggu tanaman (OPT) yang turut membatasi potensi produksi
padi. Salah satu OPT yang membatasi potensi produksi padi adalah nematoda
Aphelenchoides besseyi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan
Aphelenchoides besseyi dan menelaah Aphelenchoides besseyi yang ditemukan di
Sumatera Utara secara morfologi dan morfometri. Manfaat yang diperoleh dari
penelitian ini yaitu memberikan informasi keberadaan Aphelenchoides besseyi di
Sumatera Utara sebagai langkah awal dalam menentukan strategi pengendalian.
Sampel benih padi diperoleh dari kios pertanian dan hasil perbanyakan petani di
Kabupaten Batu Bara pada Kecamatan Medang Deras, Talawi, dan Sei Balai;
Kabupaten Deli Serdang pada Kecamatan Sunggal, Percut Sei Tuan, dan Pagar
Merbau; Kabupaten Serdang Bedagai pada Kecamatan Sei Bamban, Dolok
Masihul, dan Teluk Mengkudu; Kabupaten Simalungun pada Kecamatan
Hutabayu Raja dan Pematang Bandar; serta Kabupaten Langkat pada Kecamatan
Gebang, Securai Utara, dan Stabat. Sampel benih padi hasil perbanyakan petani
diperoleh di Kabupaten Simalungun pada Kecamatan Siantar Marimbun.
Ekstraksi benih padi dilakukan dengan merujuk pada standar ISTA yang telah
dimodifikasi. Hasil ekstraksi benih digunakan untuk menghitung populasi
Aphelenchoides besseyi dan menelaah Aphelenchoides besseyi secara morfologi
dan morfometri. Identifikasi secara morfometri dilakukan pada Aphelenchoides
besseyi betina untuk mengetahui keragaman nematoda yang didapatkan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Aphelenchoides besseyi ditemukan di Sumatera
Utara. Gejala infeksi yang ditemukan adalah batang kerdil dan bercak putih pada
ujung daun padi. Ciri morfologi Aphelenchoides besseyi yang ditemukan adalah
star-shaped mucro pada ujung ekor nematoda betina dan posterior melengkung
180° dengan spikula seperti duri pada nematoda jantan. | id |