Asosiasi Hoya dengan Pohon Hutan dan Identifikasinya melalui Metode DNA Barcode di Taman Nasional Bukit Duabelas, Jambi.
View/Open
Date
2018Author
Damayanti, Inggar
Siregar, Iskandar Zulkarnain
Rahayu, Sri
Metadata
Show full item recordAbstract
Hoya spp. berpotensi untuk dikembangkan sebagai tanaman hias bernilai ekonomi tinggi, karena memiliki bunga yang unik dan indah. Hoya spp. merupakan epifit merambat yang kelangsungan hidupnya banyak tergantung pada keberadaan pohon tumpangannya atau disebut dengan pohon forofit. Asosiasi Hoya spp. dengan pohon hutan belum banyak diketahui, identifikasinya dengan menggunakan karakter morfologi pun masih problematis karena plastisitas yang dimiliki oleh daun Hoya spp. tersebut. Untuk melengkapi dan mengonfirmasi hasil identifikasi secara morfologi, penggunaan DNA barcode dapat dilakukan. Penelitian ini dilakukan di Taman Nasional Bukit Duabelas, Jambi dengan tujuan untuk mengidentifikasi tingkat asosiasi pohon dengan epifit Hoya spp., serta mengarakterisasi dan menguji daya aplikasi kandidat DNA barcode yaitu: psbA-trnH, ITS1, matK, dan rbcL dalam mengidentifikasi Hoya spp..
Jumlah Hoya spp. yang dijumpai di lokasi penelitian sebanyak 4 jenis yaitu: Hoya rintzii, Hoya revoluta, Hoya coronaria, dan Hoya cf. caudata. Keempat jenis Hoya spp. tersebut ditemukan tumbuh pada 11 jenis pohon forofit yang berbeda. Analisis pola sebaran spasial terhadap 4 jenis Hoya spp. yang ditemui di lokasi penelitian menunjukkan pola distribusi mengelompok. Pola yang berkelompok menunjukkan bahwa suatu area memiliki kondisi fisik yang heterogen, sehingga jenis tersebut akan tumbuh mengelompok pada lokasi yang sesuai dengan kebutuhan hidupnya. Berdasarkan hasil perhitungan tabel kontingensi diketahui bahwa semua jenis Hoya spp. tidak memiliki asosiasi dengan pohon forofitnya. Penutupan tajuk dan diameter pohon merupakan dua variabel habitat yang mempengaruhi keberadaan Hoya revoluta di lokasi penelitian. Keberadaan Hoya caudata di lokasi penelitian dipengaruhi oleh variabel suhu, keberadaan Hoya coronaria berhubungan dengan variabel kelembaban, namun hubungan keduanya tergolong lemah, sementara variabel yang mempengaruhi keberadaan Hoya rintzii adalah variabel tinggi pohon dan elevasi. Secara umum kandidat barcode yang digunakan memiliki kelemahan dan kelebihan. Lokus rbcL dan matK pada Hoya spp. lebih mudah diamplifikasi dibandingkan dengan dua lokus lainnya. Lokus ITS1 memiliki potensi untuk dikaji lebih lanjut sebagai DNA barcode untuk Hoya spp. karena memenuhi kriteria yang dinilai.
Collections
- MT - Forestry [1445]