Model Pengawasan Kelautan Dalam Pengelolaan Ekonomi Perikanan Tangkap Pelagis Kecil di WPP-NRI 711.
View/Open
Date
2018Author
Hermanto, Djamarel
Kusumastanto, Tridoyo
Adrianto, Luky
Supartono
Metadata
Show full item recordAbstract
Berdasarkan penyebaran stok ikan dan karakteristik osenografi, WPP-NRI
711 merupakan salah satu dari sebelas Wilayah Pengelolaan Perikanan di Indonesia
dengan potensi kelautan yang melimpah khususnya di sektor perikanan, dan
merupakan salah satu dari tiga zona perairan rawan illegal fishing. Di Indonesia,
untuk memberantas kegiatan illegal fishing tersebut, masih menganut sistem multi
agent dengan manajemen dan kepentingan yang berbeda-beda menurut masingmasing
sektornya.
Permasalahan yang terjadi adalah banyaknya agen yang mempunyai
kewenangan mengurusi laut sehingga tidak efektif dan efisien dalam pengawasan
kelautan Indonesia. Hal ini menyebabkan nilai ekonomi perikanan tangkap pelagis
kecil di WPP-NRI 711 belum mencapai dengan optimal, sehingga diperlukan model
pengawasan kelautan yang efektif, efisien dan berkelanjutan. Tujuan dari penelitian
ini adalah memodelkan pengawasan kelautan, mengestimasi potensi ekonomi
perikanan tangkap pelagis kecil, nilai ekonomi illegal fishing perikanan tangkap
pelagis kecil, dan mengkaji model pengawasan kelautan di WPP-NRI 711.
Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Jenis data yang
diperoleh yaitu data primer, yang dilakukan dengan observasi, wawancara dengan
kuesioner, dan Focus Group Discussion (FGD). Teknik analisis Delphi digunakan
dalam wawancara yang melibatkan para pakar dan pelaku dari institusi lembagalembaga
terkait pengawasan kelautan. Sedangkan data sekunder, merupakan
statistik produksi dan effort perikanan tangkap pelagis kecil, dan data hasil kapal
tangkapan illegal fishing. Analisis data yang digunakan yaitu bioekonomi
perikanan tangkap pelagis kecil, dan metoda ANP untuk untuk menyusun model
pengawasan kelautan dalam pengelolaan ekonomi perikanan tangkap pelagis kecil
di WPP-NRI 711.
Manfaat pengelolaan optimal ekonomi perikanan tangkap pelagis kecil yakni
upaya penangkapan yang diperbolehkan adalah 5.041 unit effort standard hasil
tangkapan 13.561 ton per tahun dan rente ekonomi Rp 225,54 miliar per tahun.
Nilai ekonomi dari illegal fishing 3.285 ton per tahun sebesar Rp 53,8 miliar per
tahun. Tingkat pengelolaan sumberdaya perikanan pelagis kecil menunjukkan
bahwa effort masih dapat ditingkatkan mencapai tingkat optimum sehingga
memberikan manfaat ekonomi maksimum.
Dari hasil penelitian ini, model pengawasan kelautan single agent multi task
dengan dukungan penuh pemerintah, lebih efisien dan efektif dalam melaksanakan
pengawasan kelautan pada umumnya, khususnya sumberdaya perikanan.