Karakteristik Fisik dan Mikrostruktur Otot Longissimus dorsi dan Semitendinosus pada Sapi Lokal dan Sapi Impor.
View/ Open
Date
2018Author
Safitri, Aldina
Priyanto, Rudy
Adnyane, I Ketut Mudite
Nuraini, Henny
Metadata
Show full item recordAbstract
Pasar daging sapi di Indonesia terbagi dalam dua segmen yakni pasar tradisional dan pasar khusus (hotel, restoran, dan institusi) sehingga sapi lokal berpeluang untuk bersaing dengan sapi impor. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji karakteristik fisik dan mikrostruktur otot Longissimus dorsi dan Semitendinosus pada sapi lokal dan sapi impor. Penelitian ini menggunakan 22 ekor sapi lokal (sapi bali, sapi PO, sapi simmentalxPO) dan sapi impor (sapi angus cross dan sapi brahman cross) dengan kisaran umur 18-30 bulan (I1-I2). Setelah diperoleh dari rumah potong hewan, sampel disiapkan untuk analisis karakteristik fisik dan mikrostruktur. Peubah yang diamati meliputi karakteristik karkas saat pemotongan, karakteristik fisik daging dan karakteristik mikrostruktur otot. Bobot potong sapi angus cross, sapi brahman cross, sapi bali, sapi PO, dan sapi simmentalxPO berturut-turut adalah 538.8±32.5 kg, 452.8±9.5 kg, 245.8±31.0 kg, 270.0±22.5 kg dan 412.5±55.5 kg. Sapi angus cross memiliki bobot potong nyata lebih tinggi dibanding sapi brahman cross dan sapi simmentalxPO, dan dua bangsa sapi ini memiliki bobot potong nyata lebih tinggi dibanding sapi bali dan sapi PO. Hal ini mengakibatkan sapi angus cross memiliki persentase karkas dan marbling score nyata lebih tinggi dibanding empat bangsa sapi lainnya. Pada karakteristik fisik daging, interaksi nyata antar perlakuan hanya ditemukan pada peubah warna daging. Bangsa sapi tidak berpengaruh terhadap warna daging pada otot Longissimus dorsi, namun berpengaruh (P<0.05) terhadap warna daging pada otot Semitendinosus. Sapi simmentalxPO memiliki warna daging lebih gelap (P<0.05) dibanding warna daging sapi brahman cross dan sapi bali, sementara warna daging sapi brahman cross dan sapi bali lebih gelap (P<0.05) dibanding warna daging sapi angus cross dan sapi PO. Faktor perlakuan bangsa sapi berpengaruh (P<0.05) terhadap karakteristik fisik daging yakni nilai Warner-Bratzler Shear Force, pHu, daya mengikat air, dan persentase susut masak. Secara umum, daging sapi angus cross lebih empuk dibanding daging bangsa sapi yang lain. Interaksi antar perlakuan ditemukan terjadi pada semua karakteristik mikrostruktur otot. Otot Longissimus dorsi cenderung memiliki perimisium yang lebih tipis dibanding otot Semitendinosus. Sapi angus cross, sapi brahman cross, dan sapi bali memiliki perimisium yang lebih tipis dibanding sapi PO dan sapi simmentalxPO. Bangsa sapi tidak berpengaruh terhadap luas serabut otot Longissimus dorsi, namun berpengaruh (P<0.05) terhadap luas serabut otot Semitendinosus. Sementara pengaruh interaksi antar perlakuan terhadap jumlah serabut otot per fasikulus tidak menunjukkan pola tertentu. Secara umum otot Longissimus dorsi sapi angus cross memiliki keempukan dan marbling score lebih tinggi dibanding bangsa sapi yang lain. Daging sapi angus cross, sapi brahman cross, dan sapi bali memiliki tekstur lebih halus dibanding daging sapi PO dan sapi simmentalxPO.
Collections
- MT - Animal Science [1210]