Produksi Antibodi Newcastle Disease sebagai Kandidat Reagen Imunodiagnostik dan ImunoterapiEko Handharyani
View/ Open
Date
2018Author
Putri, Dwi Desmiyeni
Handharyani, Eko
Setiyono, Agus
Soejoedono, Retno D
Metadata
Show full item recordAbstract
Newcastle Disease (ND) merupakan salah satu penyakit penting dalam dunia perunggasan karena penyakit ini bersifat sangat menular, menyebar dengan cepat, serta dapat menyerang semua jenis unggas pada segala umur (Alexander dan Jones 2000). Virus ND tidak memiliki kecepatan mutasi tinggi seperti virus AI, namun subtipe dan subgenotipe virus ND baru terus ditemukan, mengindikasikan adanya proses evolusi yang dialami. Keragaman genom virus menjadi salah satu penyebab kegagalan vaksinasi dan kegagalan diagnosis yang secara simultan menyebabkan kegagalan pengendalian ND di dunia termasuk Indonesia. Salah satu cara yang dapat diupayakan dalam penanggulangan ND adalah dengan menghasilkan antibodi ND yang dapat dijadikan sebagai reagen imunodiagnostik dan imunoterapi.
Delapan isolat lapang dari kasus klinis ND dijadikan sebagai kandidat antigen pada produksi antibodi. Berdasarkan karakterisasi patotipe dan genotipe pada 8 isolat tersebut diperoleh 3 isolat termasuk dalam virus ND virulen, dan berdasarkan analisis filogenetik, 1 isolat yaitu NDV/Ck/GS/14 termasuk dalam genotipe VII subgenotipe (h), dan 1 isolat lainnya NDV/Ck/BGR/11 termasuk virus ND genotipe VII subgenotipe (i). Menurut Miller et al. 2015, virus ND genotipe VII sub genotipe (h) dan (i) merupakan subgenotipe baru virus ND yang menimbulkan wabah pada beberapa negara seperti Pakistan dan Israel serta berhasil diisolasi pada beberapa daerah di Indonesia seperti Banjarmasin, Sukorejo, Gianyar, Sragen, Kudus, Makasar dan Bali dalam kurun waktu 2009 dan 2010. Hasil ini menunjukkan bahwa virus ND virulen genotipe VII subgenotipe (h) dan (i) juga ditemukan beredar dan menimbulkan wabah pada ayam-ayam yang divaksinasi pada beberapa peternakan ayam komersil di Jawa Barat pada tahun 2011 dan 2014. Hal ini mengindikasikan bahwa program vaksinasi belum efektif dalam mengendalikan virus ND.
Isolat NDV/Ck/BGR/11 yang termasuk virus ND genotipe VIIi dipilih sebagai antigen pada produksi antibodi. Produksi antibodi ND berhasil dilakukan dalam waktu 38 hari dengan menyuntikkan antigen NDV/Ck/BGR/11 tanpa menggunakan adjuvan. Waktu produksi yang lebih singkat, serta tanpa menggunakan adjuvan membuat antibodi ND genotipe VII yang diproduksi pada penelitian ini lebih ekonomis dibandingkan dengan antibodi poliklonal ND komersil.
Purifikasi dan karakterisasi merupakan suatu proses yang harus dilakukan sebelum antibodi digunakan sebagai kandidat reagen. Hasil purifikasi dengan menggunakan ammonium sulfat dan Protein A Purification Kit menghasilkan antibodi murni yang mengandung whole IgG (tidak terdenaturasi), heavy chain IgG, dan light chain IgG berdasarkan hasil analisis berat molekul dengan SDS-PAGE. Berdasarkan hasil AGPT menunjukkan bahwa antibodi ND genotipe VII yang diproduksi membentuk garis presipitasi dengan virus ND homolog dan
heterolog. Hal ini menunjukkan bahwa antibodi ini dapat digunakan untuk mendeteksi semua antigen ND dengan tingkat virulensi yang berbeda.
Antibodi yang telah dipurifikasi digunakan sebagai antibodi primer pada pemeriksaan IHK. Berdasarkan hasil pemeriksaan IHK, antibodi ND genotipe VII, memberikan hasil uji yang relatif sama dengan menggunakan antibodi ND komersil. Berdasarkan VNT, antibodi ND genotipe VII memiliki kemampuan yang baik dalam menetralisasi virus ND isolat lapang. Berdasarkan hasil penelitian ini, antibodi ND genotipe VII yang diproduksi memiliki potensi sebagai reagen imunodiagnostik dan imunoterapi. Antibodi genotipe VII ini diharapkan mampu menggantikan antibodi ND komersil sebagai reagen imunodiagnostik yang lebih ekonomis.
Collections
- DT - Veterinary Science [286]