Model Habituasi Pola Hidup Bersih dan Sehat Siswa Berkelanjutan Pada Satuan Pendidikan
View/Open
Date
2018Author
Harahap, Tagor Alamsyah
Saefudin, Asep
Riani, Etty
Indriyanto, Bambang
Metadata
Show full item recordAbstract
Berdasarkan pada suatu anggapan dasar bahwa lingkunan sekolah merupkan faktor menonjol terhadap pembentukan habitus siswa, tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur pengaruh lingkungan bersih dan sehat sekolah terhadap pola hidup bersih dan sehat siswa pada SMP/MTs dan SMA/MA/SMK. Untuk memngukur besarnya pengaruh role model guru, maka role model guru dijasikan sebagai peubah antara. Di samping itu tujuan penelitian adalah menghasilkan model habituasi pola hidup bersih dan sehat siswa pada satuan pendidikan SMP/MTs dan SMA/MA/SMK. Penyusunan model ini didasarkan hasil empirik analisis data pengaruh langsung lingkungan bersih dan sehat sekolah terhadap pola perilaku hidup bersih dan sehat siswa pada pada satuan pendidikan SMP/MTs dan SMA/MA/SMK dan pengaruh bersama antara peubah lingkungan bersih dan sehat sekolah dan role model pola hidup bersih dan sehat guru terhadap pola hidup bersih dan sehat siswa pada pada satuan pendidikan SMP/MTs dan SMA/MA/SMK.
Data hasil Lomba Sekolah Sehat periode tahun 2015 dan 2017. Sumber data berasal dari dua instrumen yaitu pedoman observasi dan kuesioner. Pedoman observasi mengumpulkan data tentang lingkungans bersih dan sehat sekolah. Tim Penlai Nasional yang mengisi instrumen tersebut. Data yang dikumpulan dengan menggunakan kuesioner diisi oleh siswa dari sekolah oleh siswa yang dipilih secara acak dari sekolah yang ikut dalam seleksi LSS tingkat nasional. Data yang dikumpulkan dengan kuesioner adalah berkenaan dengan pola hidup bersih dan sehat siswa, serta tentang persepsi mereka terhadap role model perilaku hidup bersih dan sehat guru.
Beradsarkan pada SEM ditemukan bahwa lingkungan sekolah yang terdiri lingkungan bersih dan sehat masing-masing mempunyai pengaruh yang significant terhadap pola hidup bersih dan sehat siswa. Hasil analisis data juga menunjukkan bahwa dengan mempertimbangkan peubah role model guru memperkuat pengaruh lingkungan bersih dan sehat sekolah terhadap pola peri laku hidup bersih dan sehat siswa.
Dengan merujuk pada hasil analisis tersebut, model habituasi pola hidup bersih dan sehat siswa dikembangkan. Model tersebut menjadikan lingkungan bersih dan sehat sekolah sebagai rujukan bagi sistem tentang lingkungan bersih dan sehat, sedangkan peri laku hidup bersih dan sehar guru menjadi role model. Kedua faktor tersebut diintegrasikan dalam program proses belajar mengajar yang berlangsung di dalam kelas. Proses belajar mengintegrasikan kedua faktor tersebut menjadi dasar untuk membentuk habitus pola hidup bersih dan sehat siswa. Untuk memastikan bahwa model ini dapat diterapkan pada sekolah secara nasional Pemerintah diharapkan mengadopsi model ini dalam program pendidikan karakter seperti yang dimandatkan oleh Peraturan Presiden Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter terutama menyangkut pada nilai-nilai karakter yang ada pada butir 16 yaitu peduli lingkunganm dan butir ke 17 yaitu peduli sosial.
Adospi model ini dilaksanakan melalu melalui tiga jalur kurikuler yaitu intra, ko, dan ekstra kurikuler.