Show simple item record

dc.contributor.advisorTarigan, Suria Darma
dc.contributor.advisorSitorus, Santun R.P.
dc.contributor.advisorRachman, Latief M
dc.contributor.authorFitri, Rini
dc.date.accessioned2018-07-30T01:26:54Z
dc.date.available2018-07-30T01:26:54Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92535
dc.description.abstractAlih fungsi lahan yang tidak terarah merupakan salah satu penyebab kerusakan daerah aliran sungai (DAS), sehingga menimbulkan masalah yang kompleks secara fisik, ekonomi dan sosial baik di hulu dan di hilir. Kerusakan DAS dapat diakibatkan oleh alih fungsi lahan hutan menjadi pemukiman, perkebunan/pertanian terutama praktek pertanian yang tidak menerapkan teknik konservasi tanah dan air. Agroforestri merupakan sistem pertanian dan teknologi penggunaan lahan yang dapat menekan erosi, degradasi dan pemanfaatan lahan marginal. Selain itu, tanah dan tanaman pada sistem agroforestri dapat memperbaiki serapan karbon yang cukup besar dalam ekosistem daratan dan memegang peranan penting dalam siklus karbon global. Pengembangan agroforestri di DAS Ciliwung Hulu merupakan salah satu pilihan yang berpotensi memperbaiki kelestarian lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Menganalisis karakteristik tipe agroforestri aktual berdasarkan aspek ekologi dan sosial ekonomi.2) Mengkaji hubungan berbagai tipe agroforestri dengan indikator pengelolaan Daerah Aliran Sungai. 3) Menyusun arahan rencana pengembangan tipe agroforestri yang optimal dan perlakuan agroteknologi yang dibutuhkan untuk menunjang DAS berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan metode survei dan pengukuran lapangan, di mulai dengan pembuatan peta unit lahan. Peta unit lahan digunakan sebagai peta dasar untuk memprediksi erosi dan Etol serta penentuan sampel responden petani agroforestri untuk menghitung analisis sosial ekonomi agroforestri. Pegumpulan data karakteristik biofisik lahan (sifat-sifat tanah, karakteristik lahan dan iklim untuk memprediksi erosi dan Etol serta aliran permukaan). Pengumpulan data sosial ekonomi (karakteristik petani agroforestri luas lahan petani agroforestri dan produksi tanaman) dilakukan melalui survei lapangan dan wawancara dengan petani responden agroforestri untuk analisis usahatani agroforestri menggunakan optimalisasi usahatani agroforestri yang berkelanjutan dengan program tujuan ganda (multiple goal programming). Analisis penentuan usahatani agroforestri yang berkelanjutan dengan perangkat pengambilan keputusan (decision tool) menggunakan kriteria erosi yang masih dibawah erosi yang masih dapat ditoleransikan, pendapatan harus di atas kebutuhan hidup layak. Tipe agroforestri di DAS Ciliwung Hulu Provinsi Jawa Barat berdasarkan pengamatan lapangan dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu: tipe agroforestri agrosilvopastura-d, agrisilvikultur-a, dan agrisilvaendemik. Komponen pohon penyusun tipe agroforestri aktual secara umum terdiri dari: (1) komoditi tanaman tahunan terdiri dari tanaman kehutanan dan tanaman buah-buahan, (2) komoditi tanaman pakan (afrika), (3) komoditi tanaman pertanian atau semusim dan (4) ternak. Namun demikian yang mencirikan dan membedakan setiap tipe agroforestri agrisilvikultur, agrosilvopastura dan agrisilvaendemik adalah tanaman kehutanannya yaitu tanaman damar, mindi, jati, sengon, afrika dan tanaman kehutanan endemiknya rasamala dan puspa. Prediksi erosi aktual pada lahan agroforestri di DAS Ciliwung Hulu paling rendah berkisar 1.99 ton/ha/thn sedangkan erosi tertinggi terjadi 486.15 ton/ha/thn. Indikasi awal penyebab terjadinya degradasi lahan dapat terlihat apabila besarnya erosi yang terjadi lebih besar dari erosi yang ditoleransikan (Etol). Nilai erosi yang dapat ditoleransikan (Etol) yang terjadi di DAS Ciliwung Hulu paling kecil berkisar 9.45 ton/ha/thn sedangkan erosi yang ditoleransikan tertinggi sebesar 34.78 ton/ha/thn. Indeks bahaya erosi tertinggi terjadi berkisar 23.63 sedangkan indeks bahaya erosi terendah yaitu 0.09 dengan tingkat bahaya erosi rendah. Berdasarkan pola tanam aktual tipe agroforestri agrosilvopastura pada luasan >1.5 ha diperoleh pendapatan tertinggi Rp. 103 333 500/kk/tahun. Tipe agroforestri agrislvikultur pada lahan 0.5 ha pendapatan yang diperoleh sebesar Rp 8 287 750/ha/kk/tahun apabila dikaitkan dengan kebutuhan hidup layak (KHL) ternyata belum bisa memenuhi KHL (Rp 36 000 000/ha/kk/tahun). Atas pertimbangan ini dan agar usahatani tipe agroforestri di DAS Ciliwung Hulu Provinsi Jawa Barat dapat berkelanjutan, maka dibuatkan suatu perangkat pengambil keputusan (decision tool). Rekomendasi tipe agroforestri optimal yang mendukung indikator pengelolaan DAS berkelanjutan yaitu skenario penggunaan lahan > 1 ha adalah tipe agroforestri agrosilvopastura-d. Kombinasi tanaman penyusun tipe agroforestri agrosilvopastura-d yaitu tanaman tahunan (damar dan jabon), tanaman non kayu (durian dan sirsak), dan tanaman semusim (tomat) serta diintegrasikan dengan ternak kambing (D+J+Du+S+T+K). Agroteknologi yang diterapkan untuk mempertahankan kondisi tanah dari bahaya erosi yaitu teknologi konservasi mekanik teras bangku dengan kontruksi baik, pemberian mulsa, tanaman penguat teras (rumput, kaliandra dan lamtoro). Analisis optimalisasi tipe agroforestri agrosilvopastura-d menggunakan goal programming, skenario agroteknologi > 1 ini dapat menghasilkan kondisi layak ditinjau secara ekonomi dan ekologi. Rekomendasi untuk tipe agroforestri optimal untuk skenario < 1 ha berdasarkan hasil analisis menggunakan goal programming yang paling optimal adalah jenis tipe agrisilvikultur-a. Komponen pohon penyusun (afrika+durian+pisang). Hasil analisis optimalisasi pada skenario ini menghasilkan kondisi yang layak ditinjau dari ekologi dan ekonomi karena dapat menghemat biaya sebesar Rp. 20 221 367, menekan erosi hingga 10.53 ton/ha/tahun dan meningkatkan pendapatan usahatani sebesar Rp.30 507 500, kondisi ini secara ekologi dan ekonomi tidak berkelanjutan. Penerapan agroteknologi diperlukan untuk mendapatkan keberlanjutan dan mengurangi pengaruh lereng diterapkan teknologi konservasi mekanik dengan pembuatan teras bangku konstruksi baik, disertai tanaman penguat teras(rumput dan lamtoro) dan pemberian mulsa pada pertanaman selain pohon (TB+M+TPT). Arahan rencana pengembangan tipe agroforestri berkelanjutan di DAS Ciliwung Hulu Provinsi Jawa Barat adalah kombinasi tahunan (damar, afrika, mindi, rasa mala, puspa), tanaman tahunan (durian, sirsak, kopi dan nangka), tanaman semusim (pisang, pepaya, jagung, bawang daun, tomat) dan memelihara ternak serta agroteknologi yang disarankan teras bangku, teras tradisional, mulsa dan tanaman penguat teras. Arahan rencana pengembangan tipe agroforestri berkelanjutan di DAS Ciliwung Hulu Provinsi Jawa Barat ditampilkan secara spasial.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcWatershedsid
dc.subject.ddcAgroforestry systemid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titleOptimalisasi Sistem Agroforestri Berkelanjutan di DAS Ciliwung Hulu Provinsi Jawa Barat.id
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordagroforestriid
dc.subject.keywordberkelanjutanid
dc.subject.keywordDAS Ciliwung Huluid
dc.subject.keyworderosiid
dc.subject.keywordpendapatanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record