Optimalisasi Sistem Agroforestri Berkelanjutan di DAS Ciliwung Hulu Provinsi Jawa Barat.
View/Open
Date
2018Author
Fitri, Rini
Tarigan, Suria Darma
Sitorus, Santun R.P.
Rachman, Latief M
Metadata
Show full item recordAbstract
Alih fungsi lahan yang tidak terarah merupakan salah satu penyebab kerusakan
daerah aliran sungai (DAS), sehingga menimbulkan masalah yang kompleks secara fisik,
ekonomi dan sosial baik di hulu dan di hilir. Kerusakan DAS dapat diakibatkan oleh alih
fungsi lahan hutan menjadi pemukiman, perkebunan/pertanian terutama praktek pertanian
yang tidak menerapkan teknik konservasi tanah dan air. Agroforestri merupakan sistem
pertanian dan teknologi penggunaan lahan yang dapat menekan erosi, degradasi dan
pemanfaatan lahan marginal. Selain itu, tanah dan tanaman pada sistem agroforestri dapat
memperbaiki serapan karbon yang cukup besar dalam ekosistem daratan dan memegang
peranan penting dalam siklus karbon global. Pengembangan agroforestri di DAS Ciliwung
Hulu merupakan salah satu pilihan yang berpotensi memperbaiki kelestarian lingkungan.
Tujuan penelitian ini adalah: 1) Menganalisis karakteristik tipe agroforestri aktual
berdasarkan aspek ekologi dan sosial ekonomi.2) Mengkaji hubungan berbagai
tipe agroforestri dengan indikator pengelolaan Daerah Aliran Sungai. 3)
Menyusun arahan rencana pengembangan tipe agroforestri yang optimal dan
perlakuan agroteknologi yang dibutuhkan untuk menunjang DAS berkelanjutan.
Penelitian ini menggunakan metode survei dan pengukuran lapangan, di mulai
dengan pembuatan peta unit lahan. Peta unit lahan digunakan sebagai peta dasar untuk
memprediksi erosi dan Etol serta penentuan sampel responden petani agroforestri untuk
menghitung analisis sosial ekonomi agroforestri. Pegumpulan data karakteristik biofisik
lahan (sifat-sifat tanah, karakteristik lahan dan iklim untuk memprediksi erosi dan Etol serta
aliran permukaan). Pengumpulan data sosial ekonomi (karakteristik petani agroforestri luas
lahan petani agroforestri dan produksi tanaman) dilakukan melalui survei lapangan dan
wawancara dengan petani responden agroforestri untuk analisis usahatani agroforestri
menggunakan optimalisasi usahatani agroforestri yang berkelanjutan dengan program
tujuan ganda (multiple goal programming). Analisis penentuan usahatani agroforestri yang
berkelanjutan dengan perangkat pengambilan keputusan (decision tool) menggunakan
kriteria erosi yang masih dibawah erosi yang masih dapat ditoleransikan, pendapatan harus
di atas kebutuhan hidup layak.
Tipe agroforestri di DAS Ciliwung Hulu Provinsi Jawa Barat berdasarkan
pengamatan lapangan dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu: tipe agroforestri
agrosilvopastura-d, agrisilvikultur-a, dan agrisilvaendemik. Komponen pohon
penyusun tipe agroforestri aktual secara umum terdiri dari: (1) komoditi tanaman
tahunan terdiri dari tanaman kehutanan dan tanaman buah-buahan, (2) komoditi
tanaman pakan (afrika), (3) komoditi tanaman pertanian atau semusim dan (4)
ternak. Namun demikian yang mencirikan dan membedakan setiap tipe
agroforestri agrisilvikultur, agrosilvopastura dan agrisilvaendemik adalah
tanaman kehutanannya yaitu tanaman damar, mindi, jati, sengon, afrika dan
tanaman kehutanan endemiknya rasamala dan puspa.
Prediksi erosi aktual pada lahan agroforestri di DAS Ciliwung Hulu paling
rendah berkisar 1.99 ton/ha/thn sedangkan erosi tertinggi terjadi 486.15
ton/ha/thn. Indikasi awal penyebab terjadinya degradasi lahan dapat terlihat
apabila besarnya erosi yang terjadi lebih besar dari erosi yang ditoleransikan
(Etol). Nilai erosi yang dapat ditoleransikan (Etol) yang terjadi di DAS Ciliwung
Hulu paling kecil berkisar 9.45 ton/ha/thn sedangkan erosi yang ditoleransikan
tertinggi sebesar 34.78 ton/ha/thn. Indeks bahaya erosi tertinggi terjadi berkisar
23.63 sedangkan indeks bahaya erosi terendah yaitu 0.09 dengan tingkat bahaya
erosi rendah. Berdasarkan pola tanam aktual tipe agroforestri agrosilvopastura
pada luasan >1.5 ha diperoleh pendapatan tertinggi Rp. 103 333 500/kk/tahun.
Tipe agroforestri agrislvikultur pada lahan 0.5 ha pendapatan yang diperoleh
sebesar Rp 8 287 750/ha/kk/tahun apabila dikaitkan dengan kebutuhan hidup
layak (KHL) ternyata belum bisa memenuhi KHL (Rp 36 000 000/ha/kk/tahun).
Atas pertimbangan ini dan agar usahatani tipe agroforestri di DAS Ciliwung Hulu
Provinsi Jawa Barat dapat berkelanjutan, maka dibuatkan suatu perangkat
pengambil keputusan (decision tool).
Rekomendasi tipe agroforestri optimal yang mendukung indikator
pengelolaan DAS berkelanjutan yaitu skenario penggunaan lahan > 1 ha adalah
tipe agroforestri agrosilvopastura-d. Kombinasi tanaman penyusun tipe
agroforestri agrosilvopastura-d yaitu tanaman tahunan (damar dan jabon),
tanaman non kayu (durian dan sirsak), dan tanaman semusim (tomat) serta
diintegrasikan dengan ternak kambing (D+J+Du+S+T+K). Agroteknologi yang
diterapkan untuk mempertahankan kondisi tanah dari bahaya erosi yaitu teknologi
konservasi mekanik teras bangku dengan kontruksi baik, pemberian mulsa,
tanaman penguat teras (rumput, kaliandra dan lamtoro). Analisis optimalisasi tipe
agroforestri agrosilvopastura-d menggunakan goal programming, skenario
agroteknologi > 1 ini dapat menghasilkan kondisi layak ditinjau secara ekonomi
dan ekologi. Rekomendasi untuk tipe agroforestri optimal untuk skenario < 1 ha
berdasarkan hasil analisis menggunakan goal programming yang paling optimal
adalah jenis tipe agrisilvikultur-a. Komponen pohon penyusun
(afrika+durian+pisang). Hasil analisis optimalisasi pada skenario ini
menghasilkan kondisi yang layak ditinjau dari ekologi dan ekonomi karena dapat
menghemat biaya sebesar Rp. 20 221 367, menekan erosi hingga 10.53
ton/ha/tahun dan meningkatkan pendapatan usahatani sebesar Rp.30 507 500,
kondisi ini secara ekologi dan ekonomi tidak berkelanjutan. Penerapan
agroteknologi diperlukan untuk mendapatkan keberlanjutan dan mengurangi
pengaruh lereng diterapkan teknologi konservasi mekanik dengan pembuatan
teras bangku konstruksi baik, disertai tanaman penguat teras(rumput dan lamtoro)
dan pemberian mulsa pada pertanaman selain pohon (TB+M+TPT). Arahan
rencana pengembangan tipe agroforestri berkelanjutan di DAS Ciliwung Hulu
Provinsi Jawa Barat adalah kombinasi tahunan (damar, afrika, mindi, rasa mala,
puspa), tanaman tahunan (durian, sirsak, kopi dan nangka), tanaman semusim
(pisang, pepaya, jagung, bawang daun, tomat) dan memelihara ternak serta
agroteknologi yang disarankan teras bangku, teras tradisional, mulsa dan tanaman
penguat teras. Arahan rencana pengembangan tipe agroforestri berkelanjutan di
DAS Ciliwung Hulu Provinsi Jawa Barat ditampilkan secara spasial.
Collections
- DT - Agriculture [754]