View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Dissertations
      • DT - Human Ecology
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Dissertations
      • DT - Human Ecology
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Pengembangan Implementasi Penyuluhan Hortikultura Berkelanjutan Berbasis Persepsi, Kebutuhan, Peluang, dan Kemampuan Petani

      No Thumbnail [100%x80]
      View/Open
      Fulltext (61.06Mb)
      Date
      2018
      Author
      Euriga, Epsi
      Amanah, Siti
      Asngari, Pang S
      Fatchiya, Anna
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Pertanian di Indonesia memiliki potensi yang masih bisa terus dikembangkan seiring kebutuhan pangan yang semakin meningkat. Di sisi lain, Indonesia menghadapi tantangan dalam menjamin kelanjutan produksi pangan. Salah satu ciri ketidakberlanjutan adalah terjadinya penurunan produktivitas lahan yang diduga diakibatkan karena degradasi lahan. Produktivitas lahan pertanian terutama hortikultura di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami penurunan dan beberapa komoditas berada di bawah rata-rata nasional. Padahal kenaikan trend konsumsi per kapita produk hortikultura semakin tinggi. Hortikultura berkelanjutan sebagai bagian dari sustainable development diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut untuk mendukung tercapainya keberlanjutan tiga dimensi (ekonomi, sosial dan kelestarian lingkungan). Adopsi hortikultura berkelanjutan di DIY masih rendah bila dilihat dari sedikitnya penerima sertifikasi PRIMA. Penyuluh sebagai agen perubahan harus memperhatikan persepsi, kebutuhan (need), peluang (opportunity) dan kemampuan (ability) petani dalam penyuluhan hortikultura berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis implementasi penyuluhan hortikultura berkelanjutan pada petani hortikultura di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), (2) Menganalisis persepsi petani terhadap hortikultura berkelanjutan dan faktor-faktor yang memengaruhi persepsi tersebut pada petani hortikultura di DIY, (3) Menganalisis tingkat adopsi hortikultura berkelanjutan dan faktor-faktor yang memengaruhi adopsi tersebut pada petani hortikultura di DIY, (4) Menganalisis tingkat keberlanjutan pada petani hortikultura di DIY dan faktor-faktor yang memengaruhi tingkat keberlanjutan tersebut pada petani hortikultura di DIY dan (5) Merumuskan alternatif strategi penyuluhan yang efektif dan efisien dalam rangka mendukung keberlanjutan pertanian hortikultura di DIY. Penelitian ini menggunakan desain survei di tiga kabupaten yang berada di Provinsi DIY yaitu Kabupaten Sleman, Kulonprogo dan Bantul berdasarkan keterwakilan konsentrasi kelompok tani hortikultura. Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota kelompok tani Hortikultura yang berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang berjumlah 209 kelompok dengan total anggota 2621 petani. Metode pengambilan sampel dilakukan secara probability sampling acak bertingkat yaitu multi stage random sampling. Penentuan jumlah sampel dengan menggunakan rumus Slovin untuk keterwakilan populasi dengan taraf signifikansi α = 0,05. Data di Provinsi DIY menunjukkan kelompok wanita tani (KWT) hortikultura berjumlah 39 kelompok (19 persen) dan kelompok tani sebanyak 170 kelompok (81 persen) dari 209 kelompok. Sesuai dengan proporsi tersebut maka diambil sampel sebanyak 13 kelompok wanita tani hortikultura dan 57 kelompok tani hortikultura. Lima orang responden diambil dari masing-masing kelompok sehingga total sampel sebanyak 350 petani hortikultura. Variabel yang diamati adalah faktor internal, kualitas penyelenggaraan penyuluhan, faktor pendukung, persepsi terhadap hortikultura berkelanjutan, adopsi praktik hortikultura berkelanjutan, dan tingkat keberlanjutan. Sebelum dilakukan wawancara, item pertanyaan dan pernyataan diuji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu. Analisis data meliputi analisis statistik deskriptif dengan SPSS dan menggunakan Second Order Confirmatory Factor Analysis (CFA) menggunakan LISREL, Correspondence Analyisis dan Cluster Analysis menggunakan Statistica. Selanjutnya keseluruhan variabel dianalisis dengan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Hasil analisis menunjukkan bahwa implementasi penyuluhan hortikultura berkelanjutan pada petani hortikultura di DIY berada dalam kategori tinggi (76 persen). Persepsi petani tentang hortikultura berkelanjutan berada dalam kategori sedang dengan rincian urgensi sosial ekonomi dan urgensi etis pada kategori tinggi sedangkan ekologis pada kategori rendah. Faktor-faktor yang memengaruhi persepsi petani tentang hortikultura berkelanjutan meliputi kualitas penyelenggaraan penyuluhan pada petani hortikultura di DIY. Tingkat adopsi hortikultura berkelanjutan di DIY secara keseluruhan berada dalam kategori sedang (64 persen), yaitu: penggunaan input, penerapan teknik budi daya, pengelolaan pemasaran dan pengelolaan kemitraan berada dalam kategori sedang, sedangkan kualitas penanganan pascapanen berada dalam kategori tinggi. Faktor-faktor yang memengaruhi adopsi hortikultura berkelanjutan adalah faktor internal dan kualitas penyelenggaraan penyuluhan. Persepsi urgensi dimensi ekologis juga turut memengaruhi adopsi hortikultura berkelanjutan. Tingkat keberlanjutan pada petani hortikultura di DIY berada pada kategori tinggi (71 persen) meliputi keberlanjutan ekonomi dan sosial pada kategori tinggi dan tingkat kelestarian lingkungan pada kategori sedang. Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat keberlanjutan hortikultura di DIY meliputi tingkat adopsi hortikultura berkelanjutan dan faktor pendukung. Alternatif strategi untuk pengembangan implementasi penyuuhan hortikultura berkelanjutan yang efektif dan efisien dalam rangka mendukung keberlanjutan pertanian hortikultura di DIY dapat dilakukan berdasarkan keberagaman pelayanan penyuluhan, kebutuhan petani, dan aksesibilitas penyuluhan. Penyelenggaraan penyuluhan sebaiknya fokus pada upaya meningkatkan partisipasi atau keterlibatan petani dengan mengoptimalkan cyber extension dan fokus kepada upaya untuk memenuhi kebutuhan sosial. Pemerintah perlu memberikan dukungan kepada keluarga petani melalui kebijakan keluarga petani untuk mendorong keberlanjutan khususnya hortikultura di masa mendatang. Upaya untuk meningkatkan keberlanjutan hortikultura dapat dilakukan dengan mengkombinasikan berbagai strategi keberagaman pelayanan, kebutuhan dan aksesibilitas dan juga melibatkan seluruh stakeholder penyuluhan hortikultura berkelanjutan.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92494
      Collections
      • DT - Human Ecology [584]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      NoThumbnail