Efektivitas Pelapisan Rizobakteri pada Benih Cabai setelah Disimpan dalam Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman serta Mengendalikan Penyakit Busuk Phytophthora
View/Open
Date
2018Author
Hikmawati, Ainun Nur Maulidina
Ilyas, Satriyas
Manohara, Dyah
Metadata
Show full item recordAbstract
Pengendalian penyakit busuk phytophthora pada cabai umumnya menggunakan
fungisida sintetis yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan. Penelitian ini bertujuan
mengevaluasi efektivitas pelapisan rizobakteri pada benih cabai setelah disimpan selama
7 bulan, terhadap pertumbuhan tanaman dan hasil, serta ketahanan tanaman cabai
terhadap penyakit busuk phytophthora. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari
hingga Juni 2017 di Laboratorium Penyakit Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat
(Balittro), dan Rumah Kaca Kebun Percobaan Leuwikopo, Departemen Agronomi dan
Hortikultura, IPB. Rancangan penelitian yang digunakan adalah RKLT satu faktor
(perlakuan benih) dengan empat ulangan. Percobaan terdiri atas dua belas perlakuan
benih yaitu kontrol positif, kontrol negatif, seed coating Na alginat 2,5% plus E1+F2B1
atau ST116B atau CM8, biopriming 24 jam plus E1+F2B1 atau ST116B atau CM8,
biopriming 48 jam plus E1+F2B1 atau ST116B atau CM8 dan metalaksil 800 ppm.
Tanah inokulum sebanyak 5 gram per tanaman disebar di sekitar perakaran ketika
tanaman berumur 5 minggu setelah transplanting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perlakuan biopriming plus ST116B 24 jam pada benih cabai sebelum disimpan nyata
meningkatkan pertumbuhan tanaman setelah benih disimpan selama 7 bulan pada suhu
ruang (27-30 0C) meskipun tanah telah terinfeksi P. capsici. Perlakuan biopriming plus
ST116B 24 jam mampu menurunkan kejadian penyakit busuk phytophthora dari 90,6%
(kontrol positif) menjadi 59,4%. Perlakuan benih menggunakan metalaksil tidak efektif
dalam meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tanaman terhadap busuk phytophthora.