Analisis ketimpangan pembangunan dan arahan rencana pengembangan wilayah Kota Palembang
Abstract
Perencanaan pembangunan merupakan kegiatan dalam menentukan arah
kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan berbagai metode dan
alur kegiatan yang sistematis dengan mempertimbangkan kualitas sumber daya.
Kota Palembang saat ini sedang tumbuh dengan pertumbuhan ekonomi yang
cukup tinggi. Konsekuensi dari pertumbuhan adalah masalah ketimpangan.
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat ketimpangan
pembangunan di Kota Palembang, tujuan selanjutnya adalah untuk (1)
menganalisis tipologi wilayah di Kota Palembang, (2) Mendekomposisikan
tingkat ketimpangan pembangunan antara wilayah Hulu dan Hilir Kota
Palembang dan (3) Menganalisis faktor-faktor penentu utama dalam permasalahan
ketimpangan pembangunan wilayah di Kota Palembang.
Objek yang diteliti adalah 107 Kelurahan dan 16 Kecamatan yang ada di
Kota Palembang. Tipologi wilayah dianalisis dengan metode k-means clustering
analysis dan skalogram, data yang digunakan adalah data potensi desa 2005, 2008,
2011, 2014. Ketimpangan total dianalisis menggunakan metode perhitungan
Indeks Williamson, dan untuk mendekomposisikan tingkat ketimpangan antara
wilayah hulu dan hilir Kota Palembang digunakan perhitungan dengan metode
indeks Theil. Variabel yang digunakan untuk menghitung tingkat ketimpangan
pembangunan adalah Indeks Ekonomi wilayah yang diperoleh dari perhitungan
skalogram. Selanjutnya, untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan
ketimpangan pembangunan digunakan analisis data panel statis.
Perkembangan Wilayah di Kota Palembang mengalami tren kenaikan dari
26,58 di tahun 2005 menjadi 50,47 di tahun 2014. Tren Ketimpangan Wilayah
secara total juga menurun, tahun 2005 sebesar 0.13 indeks ketimpangan total naik
di 2008 sebesar 0,15, kembali naik di tahun 2011 sebesar 0,20 namun di tahun
2014 nilai indeks ketimpangan total turun menjadi 0,11. Ketimpangan antara
wilayah hulu dan hilir Kota Palembang juga mengalami tren kenaikan, pada tahun
2005 nilai indeks ketimpangan hulu-hilir 0,0024 naik menjadi 0,014 di tahun 2014.
Faktor yang secara significan mempengaruhi tingkat ketimpangan pembangunan
antar wilayah di Kota Palembang adalah (+) Indeks Ekonomi dan (-) angka
kriminalitas, dan faktor tofografi alam tanah rawa.
Collections
- MT - Agriculture [3859]