Analisis Efisiensi Teknis dan Ekonomi Budi daya Ikan Lele dan Nila di Kabupaten Bangka Tengah: Pendekatan Stochastic Frontier Analysis (SFA).
View/ Open
Date
2018Author
Triyadi, Nades
Afendi, Farit Mochamad
Waryanto, Budi
Metadata
Show full item recordAbstract
Ikan lele dan nila merupakan komoditas pangan yang penting dalam memenuhi kebutuhan konsumsi gizi bagi kebanyakan orang Indonesia. Selain kebutuhan dalam negeri, ada tantangan daya saing pada level ASEAN yaitu pasar bebas Mayarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Untuk meningkatkan daya saing dalam memasuki pasar bebas MEA tersebut, maka kualitas produk perikanan terutama budi daya ikan lele dan nila terus ditingkatkan yaitu salah satunya melalui peningkatan kualitas induk dan benih, serta peningkatan sumber daya manusia dan teknologi. Berdasarkan alasan tersebut, telah dilakukan penelitian dengan tujuan (1) melakukan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usaha budi daya ikan lele dan nila, (2) melakukan analisis perbandingan efisiensi teknis usaha budi daya ikan lele dan nila, (3) melakukan analisis faktor-faktor inefisiensi teknis usaha budi daya ikan lele dan nila, (4) melakukan analisis perbandingan efisiensi alokatif dan ekonomi usaha budi daya ikan lele dan nila.
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dengan menggunakan data primer yang diambil melalui metode stratified dan systematic random sampling dengan jumlah contoh masing-masing menjadi 40 pembudi daya lele dan 38 pembudi daya nila. Metode analisis menggunakan fungsi produksi stochastic frontier Cobb-Douglas untuk melihat efek dari input pada produksi ikan lele dan nila, diikuti dengan analisis efisiensi teknis (TE), efek inefisiensi, serta fungsi biaya frontier untuk menghitung efisiensi ekonomi (EE).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi usaha budi daya ikan lele secara nyata dipengaruhi oleh penggunaan benih dan pakan, sedangkan produksi usaha budi daya nila dipengaruhi oleh luas kolam, pakan, tenaga kerja, dan BBM (bahan bakar minyak). Analisis efisiensi menunjukkan bahwa pada usaha budi daya lele dengan pembudi daya yang telah mencapai efisien secara teknis yaitu pembudi daya lele sebesar 70.83 persen (17 responden) dan pembudi daya keduanya (lele dan nila) sebesar 68.75 persen (11 responden). Untuk usaha budi daya nila, pembudi daya yang telah mencapai efisien secara teknis yaitu pembudi daya nila sebesar 3.70 persen (1 responden) dan pembudi daya keduanya (lele dan nila) sebesar 18.18 persen (2 responden). Faktor sosial ekonomi penyebab perbedaan efisiensi teknis antar pembudi daya pada usaha budi daya lele yaitu lama pendidikan formal, sedangkan pada usaha budi daya nila yaitu sumber benih produksi sendiri. Efisiensi ekonomi pembudi daya pada usaha budi daya lele lebih tinggi dibandingkan pencapaian efisiensi ekonomi pada usaha budi daya nila. Biaya pakan yang lebih hemat dan pencapaian produksi ikan lele yang lebih tinggi menjadi penyebab efisiensi ekonomi yang lebih tinggi pada usaha budi daya lele tersebut.