dc.description.abstract | Indigofera zollingeriana sebagai hijauan pakan memiliki keunggulan
mampu memproduksi bahan kering 51 ton ha-1 tahun-1, protein kasar 27 – 31 %,
kecernaan bahan kering 76 %, kecernaan bahan organik 83 %, rendah zat anti
nutrisi, dan dapat diberikan kepada ternak ruminansia maupun unggas.
Pengembangan populasi I. zollingeriana masih mengalami kendala dalam
ketersediaan dan harga benih yang tinggi. Hal ini terjadi akibat kurangnya
informasi mengenai fase generatif, produksi, dan karakteristik benih I.
zollingeriana. Penentuan jarak tanam yang tepat untuk produktifitas benih I.
zollingeriana penting dilakukan untuk mencapai produktifitas benih I.
zollingeriana yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi
performa I. zollingeriana pada fase generatif dan hasil benih pada jarak tanam
yang berbeda.
Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok dengan 3 perlakuan
dan 3 kelompok. Jarak tanam (1.5 m x 1.0 m, 1.5 m x 1.5 m, dan 1.5 m x 2.0 m)
sebagai perlakuan. Data kuantitas di analisis dengan Analysis of Variance Matrix
Unbalance dengan software R 3.3.2, S.P.S.S. statistik 20, dan microsoft excel.
Data kuantitas yang berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut dengan
menggunakan Least Significance Different (LSD) pada taraf 0.05, 0.01 dan 0.001.
Data kualitatif dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Parameter yang diamati
adalah waktu awal rangkum tampak, jumlah rangkum, panjang dan lebar rangkum,
struktur bunga, waktu awal polong tampak, diameter polong, panjang polong,
berat kering polong per tanaman, berat kering polong per plot, persentase benih
per polong, berat benih, diameter benih, ketebalan benih, warna benih, cabang
primer, cabang sekunder, dan ranting.
Hasil penelitian menunjukan awal fase generatif I. zollingeriana cukup
beragam dimulai pembentukan bunga dari usia 64 – 138 hari setelah tanam.
Polong I. zollingeriana mulai terbentuk pada 146 – 170 hari setelah tanam.
Perkembangan jumlah rangkum (71.58 rangkum) dan ukuran rangkum (panjang
33.64 mm dan lebar 5.29 mm) tertinggi (p<0.001) terdapat pada jarak tanam 1.5
m x 1.5m. Jarak tanam 1.5 m x 2.0 m nyata (P<0.01) meningkatkan jumlah
polong pada hari ke 8 setelah awal polong tampak. Produksi polong dipengaruhi
oleh jarak tanam (p<0.01) dan umur polong (p<0.01). Jarak tanam yang jarang
menghasilkan polong yang lebih bernas. Polong yang bernas memiliki
karakteristik bewarna coklat kehitaman dan polong tampak berisi (bernas).
Parameter hasil dan karakteristik benih dipengaruhi oleh jarak tanam namun tidak
secara nyata. Adanya korelasi positf (0.6 – 0.9) peningkatan jarak tanam terhadap
peningkatan jumlah rangkum dan polong yang dihasilkan. Dari hasil penelitian
dapat disimpulkan bahwa jarak tanam 1.5 m x 2.0 m merupakan jarak tanam yang
terbaik sebagai jarak tanam dalam program pembenihan I. zollingeriana. | id |