Kajian Pengaruh Ukuran Partikel Pakan Terhadap Performa Produksi dan Saluran Pencernaan Ayam Broiler
View/ Open
Date
2018Author
Nursiam, Intan
Ridla, Muhammad
Hermana, Widya
Metadata
Show full item recordAbstract
Pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam produksi ayam broiler. Kualitas pakan ditentukan beberapa faktor seperti kualitas bahan baku pakan, nutrisi yang seimbang dan kualitas fisik pakan yang baik. Ukuran partikel pakan merupakan salah satu komponen non-nutrien yang penting dalam produksi ayam broiler. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ukuran partikel pakan yang optimal pada setiap periode pertumbuhan ayam broiler, pengaruh ukuran partikel pakan terhadap performa produksi dan saluran pencernaan ayam broiler. Analisis nilai ekonomi dari penerapan teknologi ukuran partikel pada produksi pakan dan kegiatan produksi ayam broiler dilakukan untuk memberikan informasi yang lebih komprehensif.
Sebanyak 2544 ayam broiler strain ROSS 308 unsexing dipelihara selama 28 hari dan secara acak ditempatkan pada 24 petak dengan yang diisi 106 ekor ayam setiap petaknya. Jagung yang dipakai pada penelitian ini dibedakan menjadi empat ukuran: jagung halus (Fine Corn, FC) yang digiling menggunakan hammermill dengan ukuran screen 2.5 x 2.5 mm, jagung medium-halus (Medium Fine Corn, MFC) dengan ukuran screen 2.5 x 3 mm, jagung medium (Medium Corn, MC) dengan ukuran screen 2.5 x 5 mm dan jagung kasar (Coarse Corn, CC) dengan ukuran screen 5 mm. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan. T1 = Prestrarter, Starter dan Finisher menggunakan 100% FC; T2 = Prestarter, Starter dan Finisher menggunakan 100% MFC; T3 = Prestarter menggunakan 100% FC, Starter menggunakan 87% FC + 13% MC dan Finisher menggunakan 74% FC + 26% MC; T4 = Prestarter menggunakan100% FC, Starter menggunakan 91% FC + 9% CC dan Finisher menggunakan 83% FC + 17% CC. Parameter yang diamati meliputi ukuran partikel jagung dan pakan, performa produksi (konsumsi pakan, rasio konversi pakan, bobot badan dan mortalitas), Saluran pencernaan (bobot proventriculus, bobot gizzard, bobot liver, bobot usus halus+sekum, dan panjang usus halus+sekum) dan nilai ekonomi dari penerapan teknologi ukuran partikel (efesiensi proses penggilingan, income over feed cost (IOFC) dan harga pokok produksi (HPP) ayam broiler).
Ukuran partikel jagung FC, MFC, MC dan CC beruturut-turut sebesar 7881.61, 8351.65, 13201.78 dan 23921.63 μm. Ukuran partikel pakan untuk Prestarter, Starter dan Finisher pada penelitian ini berkisar antara 538-594 μm, 788-837 μm dan 777-921 μm. Peningkatan ukuran partikel pakan berpengaruh positif terhadap bobot badan ayam broiler pada umur 28 hari (P<0.05) tanpa mempengaruhi tingkat konsumsi pakan dan rasio konversi pakan (P>0.05). Bobot relatif proventriculus, gizzard dan liver tidak mengalami perubahan seiring dengan peningkatan ukuran partikel pakan (P>0.05). Peningkatan ukuran partikel pakan pada setiap fase pemeliharaan mempengaruhi bobot relatif (g Kg-1 BB) total usus halus ayam broiler umur 28 hari (P<0.05) tetapi tidak berpengaruh terhadap
v
panjang total usus halus (P>0.05). Peningkatan ukuran pakan tidak berpengaruh terhadap berat dan panjang sekum ayam broiler umur 28 hari (P>0.05). Efisiensi proses penggilingan dengan mengganti screen hammermill dari 2.5 x 2.5 mm menjadi screen 2.5 x 3 mm, 2.5 x 5 mm dan 5 mm sebesar 37%, 39% dan 42%. Peningkatan ukuran partikel pakan dapat meningkatkan keuntungan yang diterima peternak karena pencapaian bobot badan dan mortalitas yang lebih baik.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah peningkatan ukuran partikel pakan pada setiap fase pertumbuhan ayam broiler mampu meningkatkan bobot badan tanpa menimbulkan efek negatif terhadap konsumsi pakan, rasio konversi pakan dan perkembangan saluran pencernaan ayam broiler umur 28 hari. Ukuran partikel pakan yang optimal untuk ayam broiler pada fase Prestarter (1-7 hari), Starter (8-21 hari) dan Finisher (22-28 hari) adalah 538-594 μm, 802-837 μm dan 816-921 μm. Peningkatan ukuran screen pada hammermill dari 2.5 mm menjadi 5 mm dapat menurunkan penggunaan biaya penggilingan sampai 42%. Penggunaan pakan dengan partikel yang lebih besar dapat memberikan tingkat keuntungan bersih lebih tinggi karena menghasilkan bobot badan yang lebih tinggi dengan tingkat kematian yang lebih rendah.
Collections
- MT - Animal Science [1210]