Show simple item record

dc.contributor.advisorTriwidodo, Hermanu
dc.contributor.advisorPudjianto
dc.contributor.advisorRauf, Aunu
dc.contributor.authorSenewe, Rein Estefanus
dc.date.accessioned2018-06-26T03:53:29Z
dc.date.available2018-06-26T03:53:29Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92273
dc.description.abstractSagu merupakan salah satu komoditas perkebunan yang prospektif untuk meningkatkan pendapatan petani dan pemerintah daerah. Namun demikian dalam pengembangannya masih menghadapi masalah antara lain serangan herbivor pada tajuk dan pati tanaman sagu. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi keanekaragaman Arthropoda pada areal hutan sagu di Maluku, (2) Mengidentifikasi serangga fitofag, gejala kerusakan dan tingkat serangan pada tanaman sagu dan (3) Mengkaji serangga yang berasosiasi dengan tual sagu, dengan perhatian utama pada R. ferrugieneus Olivier. Penelitian lapangan dilakukan sejak September 2015 sampai Oktober 2016 di Desa Rutong dan Tawiri Kotamadya Ambon, Desa Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah serta Desa Ariate, Desa Eti, dan Desa Waisamu Kabupaten Seram Bagian Barat Provinsi Maluku. Identifikasi arthropoda dilakukan di Laboratorium Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku, Laboratorium Biosistematika Serangga, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor dan Laboratorium Bidang Zoologi Puslit Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Cibinong. Identifikasi tumbuhan dilakukan di Laboratorium Bidang Botani Puslit Biologi, LIPI Cibinong. Penelitian tentang Arthropoda pada areal sagu, menggunakan metode perangkap lubang, lampu, nampan kuning dan jaring serangga. Penelitian tentang serangga yang berasosiasi pada tajuk tanaman sagu, menggunakan metode pengamatan langsung dan insidensi kerusakan tajuk tanaman sagu. Penelitian selanjutnya tentang perkembangan serangga R. ferrugieneus pada tual sagu, menggunakan media batang sagu yang siap panen. Batang sagu ini dibagi dalam beberapa potongan atau tual sagu dan selanjutnya diamati perkembangan mingguan setiap stadia serangga R. ferrugieneus pada tual sagu tersebut. Hasil penelitian keanekaragaman Arthropoda pada areal sagu di Maluku didapatkan sebanyak 19 ordo, 130 famili, 7572 individu dan 283 morfospesies. Dari 283 morfospesies, 116 morfospesies yang hanya ada dilokasi tertentu, yakni: Ariate (59 morfospesies), Eti (19 morfospesies), Waisamu (4 morfospesies), Rutong (8 morfospesies), Tawiri (8 morfospesies), dan Tulehu (18 morfospesies). Arthropoda dari kelompok Insecta lebih dominan dari kelompok Arachnida dan Crustacea, yang peranannya sebagai herbivor 123 morfospesies, predator 69 morfospesies, detritivor 37 morfospesies, parasitoid 35 morfospesies, polinator 15 morfospesies dan serangga lain 4 morfospesies. Indeks keanekaragaman H' adalah 2.76 – 3.39, artinya keragaman morfospesies masih tinggi serta komunitas berada pada kondisi stabil dengan indeks kemerataan morfospesies E adalah 0.93 < E ≤0.98). Kelimpahan ordo Arthropoda akan banyak ditemukan pada musim kemarau daripada musim hujan dan dipengaruhi oleh jenis perangkapnya. Terdapat korelasi perangkap lubang dengan jaring serangga atau korelasi keduanya berpengaruh nyata artinya apabila individu pada perangkap lubang meningkat maka pada jaring serangga juga akan meningkat. Arthropoda di areal sagu akan memiliki keanekaragaman famili dan genus hampir sama. Hasil penelitian menunjukkan kerusakan pada pelepah dan anak daun tanaman sagu dengan gejalanya seperti bentuk segitiga atau daun tergunting, lubang pada pelepah daun, gerekan daun, dan bercak coklat memanjang pada kuncup daun. Berdasarkan penilaian kerusakan, insidensi dan intensitas serangan tajuk tanaman sagu masing-masing 3.75% – 37.5%, dan 0.94% – 5.16% (klasifikasi ringan). Insidensi dan intensitas serangan herbivor pada tajuk tanaman sagu di kedua lokasi tidak berbeda nyata (P>0.05). Insidensi serangan herbivor pada tajuk tanaman sagu berdasarkan fase pertumbuhan sagu dan bentuk kerusakan terdapat perbedaan nyata (P<0.05). Intensitas serangan herbivor pada tajuk tanaman sagu berdasarkan fase pertumbuhan sagu dan bentuk kerusakan berbeda nyata (P<0.05). Terdapat perbedaan nyata (P<0.05) antara interaksi bentuk serangan pada setiap fase pertumbuhan sagu terhadap intensitas serangan. Terdapat delapan serangga fitofag yang berasosiasi dengan tajuk tanaman sagu. Masing-masing fase imago serangga menimbulkan kerusakan daun dengan ciri khas berbeda, sehingga dapat berpeluang menimbulkan kerusakan berat pada tajuk tanaman sagu. Arthropoda dari kelompok serangga fitofag atau serangga yang merusak tajuk tanaman sagu yaitu Rhynchophorus ferrugineus, Oryctes rhinoceros, Sexava nubila, Catantops brachypterus, Oxya chinensis, Physus sp., Brontispa longissima, dan Plesispa reichei. Faktor lain yang sangat penting juga yaitu gangguan serangga pada pasca panen atau proses produksi pati sagu melalui tual sagu. Terdapat seranggaserangga yang berasosiasi dengan tual sagu, yaitu: R. ferrugineus (herbivor), Diocalandra sp. (detritivor), Cybocephalus sp. (detritivor), Hololepta sp. (detritivor), Forficula sp. (predator), Lathrobium sp. (predator), and Dolichoderus sp. (predator). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tual sagu merupakan media utama serangga R. ferrugineus, artinya kerusakan tual sagu dapat mengurangi produktivitas pati sagu per batang. Rata-rata jumlah larva R. ferrugineus pada tual sagu (panjang 20 cm) ditemukan pada 14-119 HSTb (hari setelah tebang), pupa 70-112 HSTb, dan imago 77-112 HSTb. Kelimpahan larva instar-1 mengalami puncak individu pada 56 dan 63 HSTb atau nilai rata-rata 127.2 dan 120.8 individu, larva instar-2 pada 14 dan 21 HSTb, larva intar-3 pada 35 dan 42 HSTb, larva instar-4 pada 42 dan 49 HSTb, dan larva instar-5 pada 70 HSTb. Dalam periode 14-119 HSTb, ditemukan rata-rata 586 larva instar-1, 75.2 larva instar-2, 51.6 larva instar-3, 26 larva instar-4, 58.6 larva instar-5, 7.1 pupa, dan 14.2 imago. Keberadaan semua stadia R. ferrugineus pada tual sagu dengan periode inkubasi telur ± 7 hari; larva ± 56 hari; pupa ± 7 hari untuk membentuk imago atau total perkembangan R. ferrugineus dari telur - imago adalah 77 hari.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcEntomologyid
dc.subject.ddcArthropodid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleArthropoda pada Hutan Sagu (Metroxylon spp.) di Malukuid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordkeanekaragamanid
dc.subject.keywordinsidensiid
dc.subject.keywordintensitasid
dc.subject.keywordR. ferrugineusid
dc.subject.keywordtual saguid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record