Show simple item record

dc.contributor.advisorMustari, Abdul Haris
dc.contributor.advisorMasyud, Burhanuddin
dc.contributor.authorTohir, Rizki Kurnia
dc.date.accessioned2018-04-20T07:37:46Z
dc.date.available2018-04-20T07:37:46Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92051
dc.description.abstractFlying Squad (FS) Lubuk Kembang Bunga merupakan program mitigasi konflik antara manusia dan gajah yang telah beroperasional selama 13 tahun di dalam kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Riau. Penggunaan kawasan TNTN yang telah lama sebagai areal penggembalaan tentunya akan memengaruhi kemampuan kawasan untuk memenuhi kebutuhan gajah, oleh karena itu diperlukan optimalisasi areal penggembalaan untuk mencapai keefektifan kegiatan mitigasi konflik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis vegetasi kawasan penggembalaan gajah FS, menganalisis keanekaragaman dan palatabilitas pakan gajah FS, menganalisis daya dukung pakan kawasan operasional FS, merencanakan desain sistem penggembalaan gajah latih FS sehingga menjamin keberlanjutan fungsinya sebagai alat mitigasi konflik. Total ditemukan 156 spesies tumbuhan yang termasuk kedalam 59 famili. Hasil pengamatan keanekaragaman tumbuhan pakan ditemukan 110 spesies tumbuhan pakan yang termasuk kedalam 47 famili. Famili yang memiliki spesies tumbuhan pakan yang paling banyak adalah Poaceae dan Leguminosae. Hasil pengamatan palatabilitas ditemukan bahwa gajah dapat merenggut pakan sebanyak 327 kali renggutan/jam dan ditemukan tumbuhan yang memiliki tingkat palatabilitas paling tinggi adalah Rhynchospora corymbosa, Digitaria bicornis, Eragrostis sp.1, Imperata cylindrica, Adenia macrophylla, Cyrtococcum paten dan Stenochlaena palustris. Perhitungan daya dukung dalam penelitian ini hanya didasarkan pada produktivitas tumbuhan bawah dan semai. Total produktivitas dari seluruh kawasan seluas 1690.86ha sebesar 61 630kg/hari. Nilai daya dukung yang didapatkan sebesar 121 ekor yang berarti kawasan TNTN masih dapat menampung seluruh gajah FS. Analisis kesesuaian habitat penggembalaan sebagai dasar desain sistem penggembalaan menunjukan hasil bahwa kawasan yang memiliki tingkat kesesuaian tinggi seluas 782.39ha, sedang 511.83ha dan rendah 396.66ha. Sistem penggembalaan yang diterapkan menggunakan sistem intensive rotasional grazing dengan melakukan pemetaan paddock-paddock penggembalaan. Waktu rotasi untuk setiap paddock selama 35 hari. Jumlah paddock yang didapatkan dari seluruh kawasan sebanyak 4011 paddock, yang kemudian dibagi menjadi blok-blok penggembalaan yang ditujukan untuk memudahkan dalam pelaksanaan teknis lapangan dan didapatkan 57 blok penggembalaan. Penilaian blok yang diprioritaskan untuk penggembalaan dilakukan dengan melihat nilai persentase kesesuaian habitat tinggi dan sedang paddock dalam satu blok dan didasarkan pada ring penggembalaan dari kantor FS. Blok yang memiliki paddock dengan persentase kesesuaian tinggi dan sedang ≥80% dan terletak pada ring pertama memiliki nilai prioritas tinggi pertama. Hasil analisis ditemukan sebanyak 12 blok penggembalaan yang memiliki prioritas tinggi pertama sebagai lokasi penggembalaan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcBiodiversityid
dc.subject.ddcHabitatid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcRiau-Sumateraid
dc.titleDaya Dukung Pakan dan Desain Sistem Penggembalaan Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) Flying Squad di Taman Nasional Tesso Niloid
dc.typeThesisid
dc.subject.keyworddaya dukungid
dc.subject.keyworddesain penggembalaanid
dc.subject.keywordgajah sumateraid
dc.subject.keywordpakanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record