Penerapan Autonomous Underwater Vehicle untuk pemantauan kondisi dasar perairan di Tanjungpinang Kepulauan Riau

Abstract

Autonomous Underwater Vehicle merupakan robot yang digunakan di bawah air dengan sistem penggerak yang dikendalikan oleh komputer dan mampu bermanuver secara tiga dimensi. AUV memiliki banyak manfaat dan fungsi untuk beberapa bidang, yaitu di bidang militer, keilmuan, komunikasi bawah laut dan pertambangan. Salah satu manfaat AUV adalah pemetaan substrat dasar perairan. Penelitian ini bertujuan memvisualisasikan data kuantitatif substrat dasar perairan side scan sonar dan mengetahui nilai hambur balik dari tiap substrat dasar perairan. Akuisisi data dilakukan di Perairan Tanjungpinang Kepulauan Riau pada 2 Juni 2016. Data akustik yang diolah merupakan data hasil akuisisi instrumen side scan sonar yang terdapat di AUV dan menggunakan foto hasil akuisisi kamera yang terdapat di AUV. Data akustik ini kemudian dianalisis menggunakan analisis continuous wavelet transform dan fast fourier transform karena merupakan metode analisisis yang mampu menampilkan dalam deret waktu dan data berdomain frekuensi untuk menginterpretasi data side scan sonar. Nilai hambur balik setiap substrat yang didapatkan dari penelitian ini adalah coral branching -20.4074 s.d. -15.1618 dB, coral massive -18.1775 s.d. -15.7611 dB, coral submassive -23.1206 s.d. -20.4074 dB, dead coral with algae -18.6836 s.d. -17.8558 dB, lamun -52.663 s.d. -46.6424 dB, pasir -24.3635 s.d. -22.2927 dB. Nilai hambur balik dari setiap substrat ini berbeda karena dipengaruhi oleh tingkat kekerasan dari setiap objek, semakin keras objek tersebut akan semakin tinggi nilai hambur baliknya.