Efikasi Obat Berbahan Aktif Fluralaner pada Anjing yang Terinfestasi Caplak dengan Bobot Badan Kurang dari 20 Kg
View/Open
Date
2018Author
Hidayat, Syarif
Soviana, Susi
Hadi, Upik Kesumawati
Metadata
Show full item recordAbstract
Rhipicephalus sanguineus yang dikenal sebagai brown dog tick adalah
caplak yang umum ditemukan pada anjing dan berperan sebagai vektor beberapa
patogen penting seperti Babesia canis, Ehrlichia canis, dan Hepatozoon canis.
Perkembangan pengetahuan di bidang obat-obatan untuk hewan semakin pesat,
baik obat herbal maupun sintetik. Penemuan terbaru obat sintetik yang digunakan
untuk mengendalikan caplak pada anjing adalah fluralaner. Fluralaner termasuk
ke dalam golongan isoxazoline dengan sistem kerja bersifat sistemik dan
pemberiannya melalui oral dalam bentuk tablet. Tujuan penelitian ini untuk
mengukur efektivitas obat anticaplak berbahan aktif fluralaner terhadap anjing
yang terinfestasi caplak dengan bobot badan kurang dari 20 Kg. Sebanyak 7 ekor
anjing yang terinfestasi caplak dengan berbagai ras dibagi menjadi 2 kelompok
yaitu kelompok kontrol 2 ekor anjing dan kelompok perlakuan 5 ekor anjing.
Fluralaner diberikan per oral dengan dosis 25 mg/kg BB. Pemberian obat hanya
sekali dengan pengamatan selama 84 hari (tiga bulan). Berdasarkan pengamatan
paparan fluralaner mempengaruhi kematian caplak pada anjing. Pengamatan pada
H0 (hari pemberian obat) setelah jam ke-24 merupakan waktu obat mencapai
standar efikasi dengan penurunan jumlah caplak sebesar 93.83%. H28 merupakan
tingkat tertinggi efikasi fluralaner dengan penurunan jumlah caplak mencapai
100%. Efektivitas fluralaner masih sangat tinggi sampai H84. Fluralaner efektif
sebagai anticaplak selama tiga bulan, yang terlihat dari adanya penurunan
kepadatan caplak pada kelompok anjing perlakuan lebih dari 90%.