Show simple item record

dc.contributor.advisorKrisantini
dc.contributor.advisorWiendi, Ni Made Armini
dc.contributor.authorJanati, Rahayu Ning
dc.date.accessioned2018-04-20T03:31:36Z
dc.date.available2018-04-20T03:31:36Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91918
dc.description.abstractTacca adalah tanaman langka yang hidup di hutan hujan tropis Kalimantan. Bunganya yang unik menyerupai kelelawar dapat dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Rimpangnya mengandung spirostanol saponin sebagai penawar HL-60 promyelocytic sel darah putih, saponin dan glucosida bisa menurunkan tekanan darah, chantriolide, evelynin, dan taccalonolide yang bersifat cytotoxic terhadap sel kanker. Daya berkecambah benih yang rendah dalam waktu yang lama, pembentukan anakan yang rendah, serta adanya kerusakan habitat alaminya membuat tanaman ini menjadi langka. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari respon eksplan tunas basal, tangkai daun, dan helaian daun terhadap zat pengatur tumbuh auksin (IAA dan 2,4-D) dan sitokinin (BA) dalam membentuk embrio somatik, serta untuk mendapatkan protokol yang optimal memproduksi bibit Tacca secara in vitro melalui embriogenesis sel somatik. Penelitian ini terdiri dari 4 percobaan terpisah yang masing-masing menggunakan jenis eksplan dan perlakuan berbeda setiap percobaan, percobaan I disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dan percobaan II, III, IV disusun menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan perlakuan yang disusun secara faktorial. Percobaan I yaitu perkecambahan benih zygotik, percobaan II yaitu induksi embriogenesis dari eksplan tunas basal, percobaan III yaitu induksi embriogenesis dari eksplan tangkai daun, dan percobaan IV yaitu induksi embriogenesis dari eksplan helaian daun. Media perkecambahan benih zygotik yaitu TC3 (MS0 + 5 mgL-1 GA3), MS0, MS0 + CaP, MS13K (MS0 + 0,1 mgL-1 IAA + 1,5 mgL-1 2IP + 4 mgL-1 CaP + 100 mlL-1 air kelapa). Media eksplan tunas basal yaitu MS0 + 100 mlL-1 air kelapa + Indole Acetic Acid (IAA) (0,5; 1,0; 1,5 mgL-1) + Benzil Adenin (BA) (3,0; 4,0; 5,0 mgL-1). Media eksplan tangkai dan helaian daun yaitu MS0 + 100 mlL-1 air kelapa + BA (0,5; 1,0 mgL-1) + IAA atau 2,4-dichlorophenoxy acetic acid (2,4-D) (0,5; 1,0; 2,0 mgL-1). Hasil penelitian menunjukkan perkecambahan benih zygotik mencapai 98% pada 14 MST. Pembentukan embrio dari eksplan tunas basal terbaik pada penambahan IAA sebanyak 0,5 mgL-1 mencapai 7,03 embrio saat 8 MST. Pada eksplan tangkai daun, media terbaik untuk pembentukan embrio yaitu media TCE1 (MS + 100 mlL-1 air kelapa + 0,5 mgL-1 IAA + 0,5 mgL-1 BA) mencapai 2,92 embrio saat 6 MST.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgronomyid
dc.subject.ddcOrnamental plantsid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcDKI Jakartaid
dc.titleProduksi Bibit Tacca (Tacca chantrieri Andre) Aksesi Kalimantan melalui Embriogenesis Sel Somatik secara in Vitroid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keyword2,4-dichlorophenoxy acetic acidid
dc.subject.keywordBenzil Adeninid
dc.subject.keywordIndole Acetic Acidid
dc.subject.keywordtangkai daunid
dc.subject.keywordtunas basalid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record