| dc.description.abstract | Kelapa sawit merupakan komoditas penting di Indonesia. Kelapa sawit menghasilkan Crude Palm Oil (CPO) yang kualitasnya dipengaruhi oleh kualitas tandan buah segar (TBS). Tandan buah segar yang berkualitas memiliki mutu fisik dan mutu kimia yang baik. Mutu fisik buah yang baik merupakan buah yang utuh masih menempel pada tandan, tidak mengalami kerusakan fisik serta tidak terkena penyakit. Buah dengan mutu fisik yang baik tidak selalu memiliki mutu kimia yang baik apabila tidak segera diolah di pabrik kelapa sawit (PKS). Asam lemak bebas (ALB) yang terkandung dalam mesokarp buah semakin lama akan meningkat sehingga menurunkan mutu CPO dan minyak sawit. Hal ini perlu dilakukan penghambatan kematangan TBS hasil panen untuk memperpanjang umur simpan sebelum diolah di PKS. Penelitian awal ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh waktu aplikasi kalium permanganat, konsentrasi serta interaksi keduanya terhadap mutu fisik tandan buah segar kelapa sawit. Penelitian dilaksanakan di Kebun Pendidikan dan Penelitian Kelapa Sawit IPB-Cargill, Jonggol dan Laboratoriun Pascapanen Departemen Agronomi dan Hortikultura IPB pada bulan Maret – April 2017. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dua faktor dengan tiga kali pengulangan. Faktor pertama yaitu waktu aplikasi (sebelum dan sesudah panen) dan faktor kedua konsentrasi kalium permanganat (0 ppm, 1000 ppm, 2000 ppm, 3000 ppm dan 4000 ppm). Percobaan menunjukkan bahwa kalium permanganat mampu menurunkan laju respirasi, susut bobot buah, kerontokan buah, kelunakan buah serta mempertahankan pH buah. Perlakuan waktu aplikasi sebelum panen (T1) dan konsentrasi antara 1000 – 3000 ppm mampu menjaga mutu fisik tandan buah segar. | id |
