dc.description.abstract | Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan komoditas perkebunan
yang prospektif di Indonesia. Kultur jaringan tanaman kelapa sawit bertujuan untuk
menyediakan bibit dengan sifat – sifat agronomi yang unggul terutama rendemen
CPO (Crude Palm Oil) kelapa sawit yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk
mempelajari jenis komposisi media dalam menginduksi embrio zigotik sekunder
kelapa sawit untuk menghasilkan bibit klonal kelapa sawit kultivar Tenera secara
in vitro. Bahan tanam yang digunakan yaitu eksplan embrio zigotik dari benih F1
yang diperoleh dari hasil persilangan antara Dura x Pisifera. Penelitian ini tersusun
dalam Rancangan Acak Lengkap dua faktor yaitu komposisi media ; S1 (Eeuwens
and Blake + 0 μM 2,4-D + 107,41 μM NAA); S2 (Eeuwens and Blake + 45,24 μM
2,4-D + 107,41 μM NAA); S3 (MS + 18,79 μM NAA ) dan asal eksplan yaitu P1
(MS+100μM NAA); P2 (MS+50μM NAA); P3 (MS+25μM NAA); P4
(MS+100μM 2,4-D); P5 (MS+50μM 2,4-D); P6 (MS+25μM 2,4-D); P7
(MS+50μM 2,4-D+50μM NAA); P8 (MS+75μM 2,4-D +25μM NAA). Kultur
embrio zigotik selama 30 MSP (Minggu Setelah Perlakuan) didapatkan hasil
persentase total eksplan hidup 90,10%, eksplan aseptik 93,22%, eksplan
terkontaminasi sebesar 6,77% dan eksplan mati sebesar 3,12%. Persentase ekplan
yang membentuk kalus sebesar 0,52% yang terbentuk pada 10 MSP pada media
S2P1. Persentase eksplan membentuk embrio zigotik sekunder sebesar 0% yang
berarti tidak ada eksplan yang membentuk embrio zigotik sekunder. Pengujian
tetrazolium dilakukan untuk menganalisis kondisi sel pada eksplan setelah
dikulturkan dan didapatkan jumlah seluruh embrio yang sel-sel nya masih hidup
yaitu sebesar (kelas 1, kelas 2 dan kelas 3) yaitu sebesar 54,17% dan terdapat
45,83% embrio yang sel-selnya mati (kelas 4). Hasil penelitian ini belum diperoleh
media yang mampu menginduksi embrio zigotik sekunder dari embrio zigotik F1
kelapa sawit kultivar Tenera. Terdapat pengaruh nyata antara penggunaan jenis
media dan asal eksplan terhadap kondisi jaringan embrio setelah dikulturkan selama
30 MSP yaitu bahwa komposisi media S1 merupakan media yang jumlah embrio
hidup paling banyak dan asal eksplan P5 merupakan asal eksplan dengan jumlah
embrio hidup yang paling banyak. Interaksi antara komposisi media dengan asal
eksplan terbaik dalam menghasilkan jaringan embrio yang hidup yaitu S1P3, S1P7,
S2P1, S2P6, S2P7, S3P3, S3P4 dan S3P7. | id |