Pengaruh Sukrosa dan Putresin terhadap Induksi Kalus dan Regenerasi Kultur Antera Tanaman Tomat (Lycopersicon Esculentum Mill.)
Abstract
Kultur antera tanaman mampu memangkas waktu untuk mendapatkan galur
homozigos dihaploid. Namun, metode kultur antera tanaman tomat yang konsisten
belum diperoleh. Sukrosa dikenal sebagai zat pengatur tekanan osmotik media
selain sebagai sumber energi. Penambahan putresin dalam kultur antera padi dapat
meningkatkan jumlah kalus terinduksi dan jumlah planlet hijau. Penelitian ini
bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi sukrosa optimal dan perlakuan putresin
yang terbaik dalam media induksi kultur antera tanaman tomat. Penelitian
dilakukan dengan menggunakan antera dari kuncup bunga tanaman tomat varietas
Permata. Kultur antera dilakukan dalam dua tahap percobaan yaitu, tahap pertama
merupakan tahap induksi kalus dan tahap kedua merupakan tahap regenerasi tunas
atau disebut juga induksi tunas. Percobaan induksi kalus dilakukan dalam 10
ulangan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua faktor dengan
media dasar DBM I + 5 mg L-1 kinetin + 2 mg L-1 NAA. Faktor pertama
merupakan konsentrasi sukrosa dengan empat taraf konsentrasi (2%, 4%, 6% dan
8%). Faktor kedua merupakan penambahan putresin dengan dua taraf (tanpa
putresin dan penambahan putresin 0.1644 g L-1 ). Percobaan regenerasi dilakukan
menggunakan media yang sama untuk semua kalus yang berasal dari semua media
induksi. Induksi tunas menggunakan media pertama (MS + 0.25 mg L-1
zeatin+0.1644 g L-1 putresin) dilakukan dalam lima ulangan, setelah 10 minggu
pengamatan kalus disubkultur ke media kedua (MS+0.1 mg L-1 IAA+ 1 mg L-1
Zeatin) dilakukan dalam empat ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pada media induksi interaksi sukrosa dan putresin berpengaruh sangat nyata
terhadap jumlah kalus, dimana konsentrasi sukrosa 2% dan penambahan putresin
memberikan jumlah kalus terbanyak. Konsentrasi sukrosa berpengaruh sangat
nyata terhadap lama inisiasi kalus dengan konsentrasi sukrosa 2% dan 6%
merupakan konsentrasi terbaik untuk mempercepat inisiasi. Penambahan putresin
berpengaruh nyata terhadap lamanya dihasilkan kalus. Media yang ditambahkan
putresin mampu menambah waktu lamanya kalus dihasilkan. Media induksi
terbaik untuk kultur antera tanaman tomat adalah media DBM I + 5 mg L-1
kinetin + 2 mg L-1 NAA+ 0.1664 L-1 putresin + 6% sukrosa. Tunas tidak
terinduksi pada media induksi tunas.