Aplikasi Minyak Atsiri Serai Wangi (Cymbopogon nardus) untuk Pengembangan Sabun Pencuci Tangan
View/Open
Date
2017Author
Novianty, Tiara Jasmine
Dewanti, Ratih
Yuliana, Nancy Dewi
Metadata
Show full item recordAbstract
Keracunan pangan merupakan salah satu permasalahan keamanan pangan yang diantaranya diakibatkan oleh kontaminasi bakteri patogen pada pangan. Kontak makanan dengan tangan pekerja, merupakan salah satu faktor penyebab kontaminasi bakteri khususnya bakteri Staphylococcus aureus. Mencuci tangan merupakan salah satu cara efektif untuk mengurangi jumlah mikroba pada tangan pekerja. Minyak atsiri serai wangi telah dilaporkan memiliki senyawa antibakteri. Penelitian dilakukan untuk memperoleh sabun cair yang mengandung minyak atsiri serai wangi yang dapat mereduksi mikroorganisme pada tangan. Ekstraksi serai wangi dengan metode distilasi uap menghasilkan minyak atsiri dengan rendemen sebesar 0.82%. Minyak atsiri menghambat S.aureus pada konsentrasi 20% dan 25% dengan zona hambat berturut-turut sebesar 7.86 mm dan 9.27 mm. Minyak atsiri dengan konsentrasi tersebut ditambahkan dalam formulasi sabun cair sebagai agen antibakteri. Sabun yang dihasilkan diuji pH, berat jenis, dan organoleptik. Sabun cair dengan penambahan minyak atsiri serai wangi dapat menurunkan total mikroba dan S.aureus pada tangan berturut-turut sebesar 2.01 log CFU/cm2 dan 1.0 log CFU/cm2 untuk sabun dengan 20% minyak atsiri serai wangi. Sedangkan untuk sabun dengan 25% minyak atsiri serai wangi menurunkan total mikroba dan S.aureus pada tangan berturut-turut sebesar 2.27 log CFU/cm2 dan 1.34 log CFU/cm2. Sabun dengan penambahan minyak atsiri serai wangi dapat mereduksi bakteri pada tangan sama baik dengan dibandingkan klorin 20 ppm.