Manajemen Produksi Terung (Solanum melongena L.) dengan Aspek Khusus Pemupukan di Gebroeders van Duijn B.V., Belanda
View/ Open
Date
2017Author
Setiawan, Heru
Suhartanto, M. Rahmad
Junaedi, Ahmad
Metadata
Show full item recordAbstract
Terung (Solanum melongena L.) merupakan salah satu tanaman tropis yang
dibudidayakan menggunakan rumah kaca di Belanda. Rumah kaca ini dapat
mengatur faktor lingkungan tumbuh tanaman seperti suhu, kelembaban, cahaya dan
kadar CO2. Tujuan magang ini yaitu untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan
dan keterampilan dalam aspek budidaya terung di rumah kaca secara umum. Tujuan
khususnya yaitu untuk mempelajari proses manajemen pemupukan di rumah kaca.
Kegiatan magang ini telah dilaksanakan di Gebroeders van Duijn B.V. Steenbergen,
Belanda pada tanggal 05 April sampai dengan 30 Juni 2017. Perusahaan ini
bergerak pada usaha budidaya terung di dalam rumah kaca. Kegiatan magang ini
memberikan banyak pengalaman dan ilmu baru tentang budidaya tanaman terung
di dalam rumah kaca khususnya pada aspek pemupukan. Manajemen pemupukan
meliputi perencanaan kebutuhan pupuk, pengorganisasian pemupukan,
pelaksanaan pemupukan, dan pengawasan pemupukan. Budidaya terung di rumah
kaca menggunakan soilless culture system. Soilless culture system ini memakai
rockwool sebagai media tanamnya. Pemupukan di dalam rumah kaca menggunakan
metode fertigasi. Fertigasi adalah metode pemupukan yang dilakukan bersamaan
dengan irigasi. Sistem irigasi di rumah kaca yaitu irigasi tetes. Irigasi tetes
memungkinkan larutan hara diberikan kepada tanaman dalam jumlah yang kecil
dan terukur jumlahnya melalui drip emitter. Metode fertigasi melalui sistem irigasi
tetes memberikan banyak manfaat diantaranya efisiensi penggunaan air dan pupuk,
hemat tenaga kerja, mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan dan
menghasilkan produksi yang berkualitas. Faktor penting dalam pembuatan larutan
hara fertigasi yaitu pH, EC, dan kompatibilitas pupuk. Nilai pH dan EC larutan hara
untuk tanaman terung berturut-turut yaitu 5,2-5,5 dan 1,6-3,0 mS cm-1.
Kompatibilitas pupuk perlu diperhatikan untuk mencegah pengendapan yang dapat
berakibat terjadinya penyumbatan pada sistem irigasi tetes.