Deteksi dan Identifikasi Virus pada Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) di Bogor, Jawa Barat dan Malang, Jawa Timur
Abstract
Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) merupakan salah satu tanaman pangan yang
penting dan Jawa merupakan salah satu produsen ubi jalar terbesar di Indonesia.
Salah satu faktor yang menjadi pembatas produksi tanaman ubi jalar yaitu adanya
infeksi virus. Banyak gejala seperti infeksi virus ditemukan di lapangan, namun
masyarakat tidak mengetahui gejala maupun identitas virus pada ubi jalar. Hal ini
menyebabkan penyebaran infeksi virus yang semakin meluas karena tidak adanya
upaya pengendalian yang dilakukan. Penelitian ini bertujuan mendeteksi dan
mengidentifikasi virus pada ubi jalar dengan pendekatan molekuler. Sampel yang
bergejala diambil pada beberapa pertanaman ubi jalar di Bogor, Jawa Barat dan
Malang, Jawa Timur. Insidensi penyakit diamati berdasarkan gejala dan dideteksi
dengan Dot Immunobinding Assay (DIBA), sedangkan identifikasi virus
dilakukan dengan menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR) dan
perunutan DNA. Berdasarkan pengamatan, insidensi penyakit yang dominan
ditemukan di lapangan yaitu bercak kuning sekitar 16.2-100%, bercak ungu tidak
beraturan sekitar 9.3-70%, dan bercak ungu beraturan sekitar 13.3-60%. Hasil
DIBA menunjukkan bahwa dari 33 sampel yang dideteksi terdapat 18 sampel
positif terhadap antiserum Potyvirus, 3 sampel positif terhadap antiserum
Cucumber mosaic virus (CMV), dan negatif terhadap antiserum Sweet potato mild
mottle virus (SPMMV). RT-PCR sampel bergejala bercak kuning asal
Cikarawang dan bercak ungu tidak beraturan asal Cibungbulang dengan primer
universal gen CI (cylindrical inclusion) Potyvirus berhasil mengamplifikasi DNA
berukuran ±700 pb dan teridentifikasi sebagai Sweet Potato feathery mosaic virus
(SPFMV). Sampel bergejala interveinal yellowing asal Malang diamplifikasi
dengan primer Potyvirus dan Begomovirus, karena adanya dugaan bahwa gejala
disebabkan oleh infeksi ganda Potyvirus dan Begomovirus. Berdasarkan hasil
perunutan DNA, Interveinal yellowing disebabkan oleh infeksi ganda Sweet
potato virus C (SPVC) dan Pepper yellow leaf curl virus (PYLCV). Infeksi
SPFMV pada ubi jalar merupakan virus yang pertama kali dilaporkan di Jawa
Barat, sementara SPVC dan PYLCV merupakan virus yang pertama kali
dilaporkan menginfeksi tanaman ubi jalar di Indonesia.
Collections
- UT - Plant Protection [2438]