dc.description.abstract | Kedaulatan pangan yang berkelanjutan adalah salah satu tujuan pembangunan nasional negara Indonesia. Indonesia sebagai negara berkembang, masih berusaha untuk membangun perindustrian sebagai upaya dalam pemenuhan segala kebutuhan konsumsi terutama untuk sektor pangan. Gula merupakan salah satu dari sembilan bahan pangan pokok dan salah satu komoditi strategis dimana penggunaannya tidak hanya untuk konsumsi manusia melainkan juga sebagai bahan baku industri. Hingga saat ini Indonesia masih mengalami defisit produksi. Kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh produksi domestik menuntut adanya kebijakan untuk mengimpor gula. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran perkembangan ekonomi gula dari sisi produksi, sisi konsumsi, dan kebijakan terhadap impor gula. Selain itu juga adalah untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang memengaruhi impor gula Indonesia. Metode yang digunakan adalah analisis regresi linier dengan metode Ordinary Least Square (OLS).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai R2 = 0.87 artinya bahwa variabel pendapatan perkapita, jumlah industri makanan dan minuman, luas lahan, rendemen tebu dan dummy kebijakan tarif mampu menjelaskan variasi Impor Indonesia sebesar 87 persen dan sisanya sebesar 13 persen impor dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam modal estimasi. Hasil uji F (Overall) yang dilakukan melihat signifikansi model diperoleh nilai prob (F-Statistik) sebesar 0.000 < 0.05 yang berarti secara bersama-sama variabel-variabel tersebut memengaruhi impor gula Indonesia. | id |